Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, March 20, 2014

KUNJUNGAN USKUP


Pada Senin 17 Maret 2014 sekitar jam 06.01 Rama Agoeng yang sedang berada di Batam mengirim BBM ke Rama Bambang "Saking Mgr Puja: Rama, hari ini nanti saya akan ke Domus Pacis, untuk menemui Rama-Rama satu per satu. Nyuwun tulung acara tsb disampaikan kepada Rama-Rama. Sebaiknya mulai jam berapa?" (Dari Mgr Puja: Rama, hari ini nanti saya akan ke Domus Pacis, untuk menemui Rama-Rama satu per satu. Tolong acara tersebut disampaikan kepada Rama-Rama. Sebaiknya mulai jam berapa?). Rama Agoeng juga menyampaikan itu dengan telepon yang dalam jawabannya Rama Bambang mengatakan "Wiwit jam 08.00 mawon, bar nedha enjing, nggih" (Mulai jam 08.00 saja, sesudah makan pagi, ya). Kemudian Rama Bambang mengirim SMS ke Rama Yadi, Rama Harto, dan Rama Jaka "Rama, mangke dinten punika bapak Uskup badhe rawuh Domus. Badhe ngandikan satu per satu. Rencana wiwit jam 8 enjang" (Rama, nanti hari ini bapak Uskup akan hadir di Domus Pacis. Akan berbicara dengan kita satu per satu. Rencana mulai jam 8 pagi). Sebelum makan pagi Rama Bambang mengulangi informasi itu dengan menemui Rama Jaka di kamarnya serta berbicara langsung dengan Rama Yadi, Rama Harto, dan Rama Tri Wahyono di kamar makan. Itu dilakukan karena ternyata SMS tadi belum dibuka.

"Mangke mapane omong-omong teng pundi? Soale nek teng kamar masing-masing, nggen kula kaya gudang je" (Nanti omong-omongnya di mana? Soalnya kalau di kamar masing-masing, kamar saya seperti gudang) kata Rama Yadi yang disambung oleh Rama Bambang "Teng kamar tamu napa? Mbokmenawi sae yen kamar tamu disiapke. Nanging mangke Monsinyur disumanggaake ngersakke teng pundi" (Apa di kamar tamu? Mungkin baik kalau kamar tamu disiapkan. Tetapi nanti Monsinyur dibebaskan saja menghendaki omong-omong di mana). Dan makan pagi pun ditutup pada jam 07.30 agar para rama dapat menyiapkan diri berjumpa dengan Uskup.

Ternyata bapak Uskup sudah masuk Domus dan masuk Kamar Tamu 1 Domus Pacis bersama Rama Yadi pada jam 07.47. Pada jam 08.20 Mgr. Puja sudah keluar dan memanggil Rama Bambang. Di dalam kamar tamu itu omong-omong dengan Rama Bambang berlangsung hingga jam 09.11. Perjumpaan bapak Uskup diteruskan dengan Rama Harto selama 8 menit dan dengan Rama Tri Wahyono selama sekitar 5 menit di kamar masing-masing. Pada jam 09.23 Mgr. Puja kembali ke Kamar Tamu 1 diikuti oleh Rama Jaka. Rama Jaka keluar pada jam 10.21. Kehadiran Uskup secara khusus untuk wawancara dengan para rama Domus Pacis satu persatu menjadi peristiwa khusus bagi Komunitas Rama Domus Pacis. Tampaknya kini para rama yang ada di Domus Pacis sungguh masuk dalam perhatian Uskup sehingga perjumpaan langsung juga masuk dalam agenda beliau. Hal ini untuk para rama Domus Pacis mulai amat terasa ketika menerima kunjungan Kuria (Uskup, Vikjen, Ekonom, Sekretaris, Pastor Kepala Katedral) pada tanggal 29 Mei 2013. Dalam kunjungan untuk wawancara pribadi 17 Maret itu Mgr. Puja sempat bertanya kepada Rama Bambang "Rama Agoeng ora ana ya?" (Rama Agoeng tidak ada ya?) yang dijawab oleh Rama Bambang "Nembe tindak pertemuan Signis ing Batam" (Baru ke Batam untuk pertemuan Signis Indonesia).

0 comments:

Post a Comment