Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, March 15, 2014

ORA ET LABORA


Pada Senin 10 Maret 2014 jam 17.15 dan 17.33 Rama Bambang menerima foto Yahya dari Rama Agoeng. Foto pertama disertai komentar Rama Agoeng "Kuajari siram2 hahaha" dan foto kedua "Memulung sampah plastik dari kebun". Rama Bambang menulis komentar pada pengiriman pertama dengan kata "Siiiiiiip". Sedang untuk foto kedua Rama Bambang berkata "Mbangun sikap iman ekologis". Semua terjadi dalam pesan-pesan BBM. Rama Agoeng meneruskan lewat BBM "Sekedhik2 kula ajari. Piyambake taken: Biar apa diambil plastiknya? Kula jawab: 1. Biar bersih, 2. Plastik gak bisa busuk. Yang dibutuhkan daun yang bisa busuk untuk rabuk" (Sedikit-sedikit saya ajari. Dia bertanya: Biar apa diambil plastiknya? Saya jawab: 1. Biar bersih, 2. Plastik tidak bisa busuk. Yang dibutuhkan daun yang bisa busuk untuk rabuk). Kemudian Rama Bambang menulis ke Rama Agoeng "Wau bar misa crita bedane plastik lan daun" (Tadi sehabis misa berceritera tentang perbedaan plastik dan daun).

Yahya, anak kecil pasangan Mas Heru dan Mbak Tari yang menjadi tenaga Domus Pacis, ternyata juga menjadi perhatian dari Rama Agoeng dan Rama Bambang. Walaupun kini sudah mulai masuk sekolah di SD Kanisius Sengkan, tetapi pemahaman tentang bersekolah tampaknya belum begitu jelas. Maklumlah sebelum pindah di Domus Pacis Yahya belum genap 75 hari mencicipi kelas 1 di SD Kanisius Jombor, Paroki Jombor, Klaten. Pada hari Minggu 9 Maret 2014 ketika makan pagi Rama Bambang bertanya kepada Mbak Tari "Yahya pun misa dereng?" (Apakah Yahya sudah ikut Misa Minggu?). Mbak Tari menjawab "Dereng. Wau dalu criyos yen badhe misa sareng Bu Titik. Nanging le tangi pun kesiangen" (Belum. Tadi malam bilang akan misa bersama Bu Titik, tetangga Domus Pacis. Tetapi dia bangun kesiangan) yang diteruskan oleh Rama Bambang "Mangke sonten diterke misa. Ben kulina. Njenengan nyuwun Mas Heru nggantos kerjaan Domus" (Nanti sore diantar ikut misa. Biar terbiasa. Anda dapat meminta Mas Heru menggantikan pekerjaan di Domus). Barangkali Rama Agoeng dan Rama Bambang merasa ikut bertanggungjawab atas pertumbuhan dan perkembangan Yahya sebagai bagian kehidupan Domus Pacis. Kesukaannya bermain-main termasuk bersepeda ke sana-sini tentu saja menjadi dunia anak. Akan tetapi dasar-dasar religiusitas juga perlu ditanamkan baik dalam hidup kongkret harian dan dalam hidup keagamaan. Barangkali Yahya juga menjadi anugerah rama-rama Domus Pacis untuk selalu ingat pola ORA ET LABORA sebagai penghayatan iman secara kongkret.

0 comments:

Post a Comment