Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, March 14, 2014

Sabda Hidup


Sabtu, 15 Maret 2014
Klemens Maria Hofbauer
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Ul. 26:16-19; Mzm. 119:1-2,4-5,7-8; Mat. 5:43-48

Matius 5:43-48:
43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."


Renungan:
Kadang kalau membaca Mat 5:48, "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna", ungkapan yang spontan muncul: mustahil. Gak akan mungkin kesempurnaan itu kita miliki. Hanya Bapa yang sempurna.
Mungkin kita gak bisa meraih kesempurnaan Bapa. Namun Tuhan Yesus menunjukkan kepada kita jalan menuju pada kesempurnaan itu. Jalan itu sangat sederhana: "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Mat 5:44). Yesus bukan hanya omong, tapi Ia juga melakukan apa yang diomongkan. Ia mengampuni mereka yang menyalibkanNya.
Saya percaya bahwa tidak mudah mengampuni yang bersalah kepada kita, apalagi yang memusuhi dan menyakiti. Mendoakan doa baik bagi mereka yang seperti itu sering terasa sulit sekali. Namun ketika kita mampu melakukan itu dunia terasa indah sekali. Segala beban terasa ringan. Bahkan kala yang memusuhi kita tetep memusuhi namun hidup kita akan ringan kala bisa mengampuni dan mendoakan doa untuk kebaikannya. Cobalah kalau tidak percaya hehehe. Nah itulah langkah kita menuju pada Bapa yang sempurna.

Kontemplasi
Pejamkan matamu sejenak. Ingatlah ajakan Yesus: "haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna". Batinkan ajakan itu dan katakan: "Ya Bapa aku mau sempurna seperti ajakan PuteraMu".

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu mengampuni orang yang memusuhimu dan mendoakan yang menganiaya dirimu.

Doa:
Tuhan semoga aku mempunyai rahmat yang mencukupi untuk mengampuni mereka yang memusuhiku dan mendoakan mereka yang menganiayaku. Anugerahkanlah aneka kebaikan pada mereka.  Amin.

Perutusan:
Aku akan mendoakan mereka yang masih berselisih denganku.

0 comments:

Post a Comment