Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 26, 2014

Sabda Hidup


Kamis, 27 Maret 2014
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Luk. 11:14-23

Lukas 11:14-23:
14 Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. 15 Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." 16 Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. 17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. 18 Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. 19 Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. 20 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. 21 Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. 22 Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. 23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."

Renungan:
Beberapa hari terakhir kita disibukkan dengan aneka kegiatan kampanye. Di sela-sela itu muncul pula kesaksian-kesaksian tentang perkorupsian di negeri tercinta ini. Mereka yang telah mendekam di bui seakan tidak terima dengan mereka yang mungkin telah bersama-sama dengannya mengambil uang rakyat dan masih melenggang penuh kuasa di luar bui. Makin hari ikan yang makin besar yang akan terjaring.
Kondisi semacam itu bukan hanya mengganggu suatu kelompok di mana mereka dulu pernah bersatu, tapi juga menimbulkan kegundahan dalam kesatuan bangsa. Maka benarlah yang dikatakan Yesus, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh" (Luk 11:17). Bangunan komunitas bersama yang dibuat secara tulus pun akan hancur kala mereka yang terlibat terpecah-pecah, apalagi sebuah kelompok yang memuat aneka persekongkolan tidak tulus. Satu orang merasa disingkirkan atau dikorbankan maka orang itu akan membuka kedok yang lain yang sebelumnya telah bersekongkol.
Bisa jadi kita bingung dengan semua yang terjadi. Namun baiklah kita berhenti dari kebingungan itu supaya kita pun tidak tercerai berai. Kita tetap berpegang pada Kuasa Allah untuk menghadirkan pembebasan bangsa ini dari kuasa setan. Kita ikuti cara Yesus, "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu" (Luk 11:20).

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Hadirkan peristiwa-peristiwa perpecahan yang ada di sekitar kita. Lihatlah akibat dari situasi tsb. Tentu anda pun tidak menginginkan suasana seperti itu. Bawalah kuasa Tuhan untuk meredakannya.

Refleksi:
Sejauh mana keterlibatanmu dalam membebaskan bangsa ini dari "kuasa setan"?

Doa:
Ya Tuhan semoga karya pembebasanMu membersihkan bangsa kami dari aneka kegelapan yang dibuat oleh para pemimpin kami. Hadirlah dalam diri mereka supaya mereka pun tidak terjebak oleh kuasa jahat yang memecah belah bangsa ini. Amin.

Perutusan:
Aku akan menyumbangkan kemampuanku untuk menghadirkan pembebasan kuasa jahat di sekitarku.

0 comments:

Post a Comment