Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, March 16, 2014

Sabda Hidup


Senin, 17 Maret 2014
Patrisius
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Dan. 9:4b-10; Mzm. 79:8,9,11,13; Luk. 6:36-38 

Matius 17:1-9:
36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." 37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Renungan:
Dalam suatu kesempatan seorang teman mengajak kami berbalik ke warung yang baru saja kami tinggalkan. Alasannya ada satu makanan yang terlewat dan belum dihitung si pedagang. Teman yang lain mengatakan, "Yah gak papa, anggap aja rejekimu." Namun teman itu tetep ingin berbalik. Maka kami pun berbalik. Dalam perjalanan menuju warung itu kembali ia mengatakan, "Saya ini pedagang, saya tahu bagaimana rasanya kalau ada yang geseh seperti ini. Maka saya tidak ingin membuat sesama pedagang mengalami rugi."
Seorang pedagang tentunya tidak ingin rugi. Dia juga tidak ingin sesamanya rugi. Namun lebih dari itu ia tahu sekecil apapun kesalahan bisa mengakibatkan sesuatu yang tidak menguntungkan. Kalau dia tidak kembali membayar, bisa jadi si pelayan harus menanggung ganti rugi. Ia mengukur kemungkinan itu karena pengalamannya. Maka ketika ia tidak mau dirugikan ia pun tidak ingin merugikan yang lain.
Kehendak untuk tidak saling merugikan adalah dorongan dasar seorang manusia. Namun sebagai murid Kristus kita bukan hanya berhenti di situ. Kita diajak untuk mempunyai sikap murah hati, tidak sekedar untung-rugi. Pada saat kita bermurah hati ada banyak kelimpahan yang tak terduga. "suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu" (Mat 17:38).

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Dengarkan sabda Yesus di Injil Mat. 17:1-9. Rasakan dan resapkan kata-katanya. Pertemukan dengan perilaku harianmu.

Refleksi:
Apa yang mendorongmu untuk bermurah hati? Bagaimana hal tersebut mewujud dalam dirimu?

Doa:
Tuhan, Engkau selalu memberiku lebih dari yang kubutuhkan. BersamaMu tidak ada yang kurang. Bantulah aku agar tidak menjadi orang yang tamak, namun selalu bermurah hati.  Amin.

Perutusan:
Aku akan menjaga komitmenku untuk bermurah hati.

0 comments:

Post a Comment