Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 26, 2014

“Mental Block”, Penghalang Bawah Sadar yang Tak Kita Sadari

By on April 13, 2013 | 1,870 view

mental block

Pada suatu hari datang seorang manajer di salah satu bank ternama dan bertanya, “Mengapa saya tidak bisa mencapai  target bisnis?”

Di atas kertas dia sangat yakin dapat mencapai target bisnisnya, apalagi didukung oleh anak buah yang semuanya kompeten. Nyatanya di antara manajer-manajer lain di divisinya dia berada di urutan paling bawah, dengan pencapaian target 20-30 persen per bulan hingga pertengahan tahun. “Padahal saya juga sudah ikut kursus money magnet sampai tiga kali,” tambahnya.

Mendengar itu, saya menduga di pikiran bawah sadar pria ini terdapat mental block. Maka saya katakan kepadanya,  “Anda ikut kursus sampai 20 kali pun barangkali  tidak akan berpengaruh, kalau di pikiran bawah sadar Anda ada blocking.”

Apa yang dimaksud dengan mental block? Dia adalah biang keladi tercapainya tingkat kehidupan yang rendah, yang bersemayam di pikiran bawah sadar (subconscious mind). Dialah penghalang mental yang tidak disadari,  tapi sangat dahsyat karena memiliki kekuatan 9x lebih besar dibanding pikiran sadar.
Blocking di mental inilah yang menuntun kita secara sukses menuju kegagalan. Dia menghalangi kita untuk meraih impian, karena membuat kita tidak yakin dan tidak percaya bahwa kita bisa meraih dan mencapai apa pun yang kita inginkan. Padahal kunci penting untuk meraih kesuksesan adalah yakin seyakin-yakinnya.

Sekeras dan sekuat apa pun seseorang berusaha mendapatkan  sesuatu, mencapai  keinginan, meraih cita-cita, mengubah kebiasaan, memperbaiki kondisi, melaksanakan suatu rencana dan lain-lain namun yang didapati adalah kegagalan belaka. Tak jarang orang lantas buru-buru membuat  jastifikasi bahwa “Tuhan belum mengijinkan”.  Artinya, melemparkan masalah kepada Tuhan.

Benarkah demikian? Mungkin benar  mungkin tidak. Ada kemungkinan masalahnya terletak pada diri sendiri, yaitu karena pikiran bawah sadarnya tidak mendukung. Seperti pada kasus manajer bank di atas, ternyata di pikiran bawah sadarnya tersimpan keyakinan:  “Aku ini anak orang miskin, tidak mungkin bisa sukses.”  Itulah penghalang mentalnya.

Diambil dari Sesawi.Net Kolom Hipnoterapi

0 comments:

Post a Comment