Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, March 24, 2014

Sabda Hidup


Selasa, 25 Maret 2014
HARI RAYA KABAR SUKACITA
warna liturgi Putih
Bacaan:
Yes. 7:10-14; 8:10;Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,11; Ibr. 10:4-10; Luk. 1:26-38
 
Lukas 1:26-38:
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.


Renungan:
Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel. Kabar ini oleh Gereja diberi istilah Kabar Sukacita. Maria akan mengandung Yesus, Sang Juruselamat umat manusia. Kabar yang sungguh memberikan harapan pada banyak orang. Sesuka cita apakah Maria?
Tentu Maria sebagai orang saleh paham bahwa Mesias akan datang di antara bangsa Israel. Dengan kabar ini ada sepercik kebahagiaan dalam dirinya karena dipilih sebagai ibuNya. Namun Maria adalah manusia biasa. Dia pasti juga mengalami aneka kegundahan dengan berita itu. Salah satunya kegundahan, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" (Luk 1:34).
Ada banyak kabar yang membuat kita pun bisa gundah dan gelisah. Entah itu kabar baik, apalagi kabar tidak baik. Contohnya, beberapa hari ini banyak orang gundah dengan SMS tentang Gereja Kranggan. Walau SMS itu tidak jelas jam, tanggal, tempat dll, namun tetep bisa membuat orang gundah. Ada juga berita-berita, entah baik-buruk,  yang benar-benar membuat kita seakan tak berdaya. Dalam kondisi-kondisi seperti itu kita bisa meneladan Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Luk 1:38). Walau jawaban Maria ini tampak pasrah, namun bukan berarti tak ada perjuangan dalam hidupnya. Maria percaya pada warta Tuhan melalui malaikatNya dan percaya bahwa Tuhan memampukan dirinya melaksanakan panggilan itu dalam hidup hariannya. Maka ia pun terus melanjutkan hidup hariannya selaras dengan kehendakNya.

Kontemplasi:
Carilah tempat yang nyaman. Ingatlah satu berita yang menggembirakanmu sekaligus menantangmu. Bandingkan dengan berita yang diterima ibu Maria.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu dalam menanggapi suatu berita (kecil-besar).

Doa:
Yesus, ada banyak kabar yang berseliweran di sekitarku. Semoga aku mampu menerima dan mengolahnya dengan bijak dan tetap percaya akan penyertaanMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan tenang dan bijak menanggapi kabar dan berita.

0 comments:

Post a Comment