Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, March 31, 2014

RAMA YADI KE BROMO


Pada jam 05.25 tanggal 29 Maret 2014 Rama Yadi mengirim SMS kepada Rama Bambang "Saya brangkat ke Malang" yang langsung dijawab oleh Rama Bambang "Kula sembahyangke kondisi oke, rama. Sugeng tindak pelayanan" (Saya doakan agar kondisi oke, rama. Selamat jalan pelayanan). Rama Yadi meneruskan "Matur nuwun" (Terima kasih) dan Rama Bambang "Sami2, rama" (Sama-sama, rama).

Itulah program yang sudah direncanakan sejak awal bulan Maret 2014. Rama Bambang tahu hal ini karena Bu Riwi pada waktu itu memberikan informasi bahwa untuk kelompok masaknya pada tanggal 28 dan 29 Maret 2014 akan lowong pagi dan sore. "Lingkungan kula badhe dhateng Bromo sareng Rama Yadi" (Lingkungan saya akan ke Bromo bersama Rama Yadi) kata-kata yang kurang lebih keluar dari penjelasan Bu Riwi lewat SMS. Rama Yadi memang beberapa kali mendampingi umat Lingkungan Jambusari kalau ada program bersama seperti ke Bali dan Nusakambangan. Tetapi untuk program ke Bromo yang direncanakan pada tanggal 28 dan 29 Maret ternyata diundur menjadi 29 dan 30 Maret. Sehari sebelum berangkat Rama Bambang yang diiyakan oleh Rama Agoeng meminta Rama Yadi membawa alat tensi yang ada di kamar makan Domus Pacis. Sebenarnya beliau sedang ada dalam proses perawatan dokter gigi dan dokter penyakit dalam. Tensinya kerap cukup tinggi. "Kula mboten badhe dumugi Bromo. Mboten wantun adhemipun. Kula dumugi Malang margi umat Lingkungan kedah wonten pelayanan misa" (Saya tidak akan sampai Bromo. Tidak berani dengan dinginnya. Saya hanya akan sampai Malang karena umat Lingkungan harus ada pelayanan misa) kata Rama Yadi pada waktu itu. Tetapi dari FB Bu Riwi ada gambar Rama Yadi dengan Bu Riwi dan ibu lain sedang beristirahat yang menurut tulisan bertempat di cafe Bromo. Pada pada sekitar jam 12.30 tanggal 30 Maret 2014 ada dalam perjalanan ke Suramadu, jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura.

Pada jam 04.39 tanggal 31 Maret 2014 Rama Bambang mendengar sepeda motor masuk ruang dalam Domus Pacis. Ketika makan pagi Rama Yadi memang belum muncul tetapi Mas Kris, sambil menunjuk cangkir yang tertutup tisu di bagian Rama Yadi, berkata "Kala wau sampun ngunjuk" (Tadi sudah minum). Mbak Tari menambah "Kala jam 6" (Tadi jam 06.00). Tetapi ketika makan siang beliau sudah hadir. Rama Yadi tampak ceria bergembira. Beliau bercerita bahwa pada mula pertama menuju Tumpang, Malang Selatan, untuk misa di Gua Maria. Bersama romongan sebanyak 50an orang kemudian menuju Probolinggo di  salah satu hotel. Tengah malam sudah harus ke Bromo. Beliau juga sempat naik sampai bibir Gunung Bromo dengan naik kuda. Sesudah itu ke daerah produksi kulit sekitar Lapindo diteruskan ke Jembatan Suramadu. Dalam fungsi rohaninya Rama Yadi mengatakan dapat menghadirkan renungan-renungan sambil mengamati perjalanan. Misalnya ketika ada salah satu yang ingin membeli tape di salah satu tempat, ada pengurus yang menentang karena yang lainnya tak berminat. Rama Yadi kemudian meminta mikrofone dan berkata "Negara kita bhineka tunggal ika. Menghormati kemacamragaman dan bukan keseragaman. Kita dapat bepergian inipun karena ambil bagian perorangan."

0 comments:

Post a Comment