Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, December 26, 2018

Lamunan Pesta

Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil
Kamis, 27 Desember 2018

Yohanes 20:2-8

20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,
20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, dari kelima panca indera, mata memiliki fungsi yang amat besar untuk berelasi dengan realitas yang dihadapi oleh seseorang. Dengan mata yang sehat orang mudah menangkap apapun untuk menjadi olahan dalam dirinya.
  • Tampaknya, dengan mata orang dapat menyaksikan berbagai peristiwa yang terhampar di hadapannya. Istilah menyaksikan dengan mata kepala sendiri mendominasi pengalaman apapun yang ditangkap oleh seseorang sekalipun menangkapnya memakai daya indera lain.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun punya mata sehat bahkan dapat melihat apapun dengan jelas tanpa kacamata hingga usia lanjut, hal itu belum menunjukkan kesejatian mata manusia kalau belum menjadi sarana orang menangkap aura daya ilahi yang bersemayam dalam nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dengan daya inderawinya akan mudah menangkap gejala-gejala dunia sebagai tanda-tanda sapaan surgawi.
Ah, segala yang duniawi itu ya untuk cari uang dan kalau mau cari Tuhan ya di dalam rumah ibadat.

0 comments:

Post a Comment