Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, December 13, 2018

Santa Lusia

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits8739 Diterbitkan04 Agustus 2013 Diperbaharui02 Desember 2016

  • Perayaan
    13 Desember
  • Lahir
    Tahun 283
  • Kota asal
    Syracuse, Sicilia - Italia
  • Wafat
    Tahun 304 | Martir
    Ditikam dengan pedang dileher sampai mati, di Syracuse, Sicilia
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org
Santa Lusia dilahirkan pada akhir abad ketiga di Syracuse, pulau Sicilia. Orangtuanya adalah bangsawan yang kaya raya serta terhormat dan juga adalah umat Kristen yang saleh. Ayahnya meninggal ketika Lusia masih kecil. Lusia secara diam-diam berjanji kepada Yesus bahwa ia tidak akan pernah menikah agar ia dapat menjadi milik-Nya saja. 
Namun Ibunya, Eutychia, telah mengatur sebuah pernikahan untuknya. Selama tiga tahun Lucia berhasil menunda rencana pernikahan yang diatur ibunya itu. Untuk mengubah pikiran ibu Lusia mengajak ibunya yang sedang sakit untuk berdoa memohon kesembuhan di makam Santa Agatha, dan secara ajaib penyakit hemoragik panjang ibunya disembuhkan. Sebagai ungkapan rasa terima kasih atas kesembuhannya, ibunya mengijinkan Lusia memenuhi panggilan hidupnya.
Tetapi  Paschasius, pemuda kepada siapa ibunya pernah menjanjikan Lusia; amat marah karena kehilangan Lusia. Dalam puncak kemarahannya, ia melaporkan Lusia sebagai seorang pengikut Kristus kepada Gubernur Sicilia.  Gubernur memerintahkan agar Lusia ditangkap dan dibuang ke tempat pelacuran. Tetapi ketika para penjaga pergi untuk menjemputnya, mereka tidak bisa membawa lucia pergi karena Tuhan menjadikan tubuh wanita suci ini menjadi demikian berat. Bahkan walau mereka sudah mengikat Lusia pada seekor lembu; namun lembu tersebut tetap tidak dapat menyeret Lucia.
Gubernur memerintahkan untuk menyiksa dan membunuhnya. Santa lusia kemudian mengalami penyiksaan yang sangat hebat. Ia dianiaya dan kedua matanya dicongkel keluar. Bundel kayu diletakan dikelilingnya lalu dibakar agar Lusia tersiksa dalam api yang bernyala-nyala. Namun sungguh ajaib; Lusia sama sekali tidak merasa kepanasan dalam perapian itu. Karena itu seorang algojo kemudian menghunus pedangnya lalu menusukkannya ke arah leher perawan suci ini sampai ia meninggal. 
Lusia menjadi martir bagi Yesus pada tahun 304.  Namanya tercantum dalam doa "Nobis quoque peccatoribus" dalam Kanon Misa. Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment