Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, December 20, 2018

Santo Dominikus dari Silo

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits3719 Diterbitkan08 Agustus 2013 Diperbaharui02 Juni 2014

  • Perayaan
    20 Desember
  • Lahir
    Tahun 1000
  • Kota asal
    Cañas (modern Rioja), Navarre, Spanyol
  • Wilayah karya
    Silo, Burgos Spanyol
  • Wafat
    10 Desember 1073 di Silos Spanyol | Oleh sebab alamiah. Sumber : Katakombe.Org
Santo Dominikus dari Silo adalah salah satu Orang Kudus yang sangat di cintai di Spanyol. Ia lahir dari keluarga petani yang amat bersahaja. Di masa mudanya Ia melewatkan sebagian besar waktunya seorang diri dengan ditemani kawanan dombanya di lembah pegunungan Pyrenees. Di sanalah ia mulai mencintai doa. Karena cintanya pada kehidupan doa, maka Dominikus kemudian masuk biara Benediktin di San Millán de Cogolla. Segera Dominikus menjadi biarawan yang amat baik dan saleh. Ia diangkat menjadi Abbas (pemimpin biara) dan membawa banyak kemajuan bagi biaranya.
Suatu hari Raja Garcia III dari Navarre, Spanyol mengklaim bahwa sebagian dari harta milik biara adalah miliknya. St. Dominikus menolak memberikannya kepada raja. Ia berpendapat bahwa tidaklah benar menyerahkan harta milik Gereja kepada raja. Keputusannya ini membuat raja amat murka. Ia kemudian mengusir Dominikus beserta para biarawan dengan paksaan untuk segera meninggalkan kerajaannya.
Dengan sedih mereka kemudian mencari perlindungan pada Raja Ferdinand I di Castille. Raja Ferdinand menyambut para biarawan yang terusir ini dengan hangat dan menempatkan mereka pada sebuah biara tua; Biara San Sebastian di Silo. Dominikus kemudian diangkat menjadi Abbas di biara baru tersebut.
Awalnya keadaan biara tersebut amat memprihatinkan baik kondisi fisik maupun spritual. Hanya ada 6 orang biarawan dalam bangunan tua yang sudah tidak layak huni.  Abbas Dominikus kemudian bekerja keras membangun kembali kehidupan rohani dan keadaan finansial biara tersebut.  Bangunan biara yang rusak parah ia benahi kembali.  Dan segera saja Biara itu menjadi pusat spiritual di seluruh negeri.  Selain itu Biara ini juga terkenal karena  desain buku, seni cetak, kerajinan emas dan perak, dan juga karya amal para biarawan untuk masyarakat miskin setempat. Bangunan biara yang dibangunnya kembali kini dikenal sebagai Biara Santo Dominikus. Bangunan  biara itu bertahan hingga hari ini, dan dianggap sebagai salah satu peninggalan arsitektur spanyol.
St. Dominikus dari Silo wafat dengan tenang pada tanggal 20 Desember 1073 di Silo Spanyol.
Suatu hari, kurang lebih seratus tahun setelah kematian St. Dominikus, seorang ibu sedang berdoa dengan khusuk di gereja Biara Silo.  Ibu tersebut memohon agar Tuhan memberikannya lagi seorang putra. St. Dominikus kemudian menampakkan diri kepada wanita tersebut dan mengatakan kepadanya bahwa Tuhan telah mendengar doanya. Ia akan mengirimkan seorang anak laki-laki lagi kepadanya. Ketika anak itu lahir, ia diberi nama Dominikus  sebagai ungkapan rasa syukur ibunya.  Ibu tersebut bernama Yoana, yang kita kenal sekarang sebagai Beata Yoana dari Aza. Dan putranya yang diberi nama Dominikus itu kelak menjadi Santo Dominikus, seorang Pengkotbah ulung, pendiri Ordo Para Pengkotbah;  Ordo Dominikan.

0 comments:

Post a Comment