Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, December 9, 2018

Yang Biasa Jadi Luar Biasa


Sebetulnya kini Misa Sabtu Imam Paroki Pringwulung memang sudah biasa diadakan di Kapel Santo Barnabas, Domus Pacis Puren. Tujuan yang dinyatakan oleh Rm. Sapto, sebagai Rama Paroki Pringwulung, adalah agar umat tetap dekat dengan rama-rama tua yang sudah tidak menjalani dinas resmi. Bahwa sehabis Misa yang dimulai jam 05.30, kalau menjadi giliran penyedia konsumsi bulan genap, pihak Domus Pacis menyajikan bubur dengan lauk telor tahu tempe, itu juga sudah biasa. Tetapi yang membuat tidak biasa adalah bahwa para peserta Misa satu per satu mendapatkan dos isi tiga macam roti. Ini terjadi pada Sabtu pagi tanggal 8 Desember 2018.

Sebetulnya kini sudah biasa ada kunjungan dari PUPIP (Paseduluran Umat Peduli Imam Praja) Paroki Ungaran berkunjung ke Domus Pacis Puren setahun dua kali. Dan itu biasa terjadi pada hari Minggu. Peserta kunjungan biasa di atas 40 orang. Mereka biasa memesan snak dan santap siang dari pihak Domus Pacis Puren. Tetapi untuk tahun 2018 kunjungan kedua tidak mengambil hari Minggu. Untuk kunjungan kedua tahun ini mereka juga tidak memesan konsumsi dari Domus Pacis. "Bu Rini telah menelpon bahwa kami akan mendapat sajian bubur" kata Bu Kamdi yang biasa menjadi penghubungan dari PUPIP Ungaran dan selalu berkontak dengan Bu Rini, relawati Domus yang biasa stand by untuk keperluan Domus. Itu juga terjadi pada tanggal 8 Desember 2018 tetapi terlaksana pada jam 10.30.

Ternyata yang biasa-biasa itu pada Sabtu 8 Desember 2018 sungguh menjadi luar biasa. Di dalam Misa yang dipimpin oleh Rm. Sapto, Rm. Yadi dan Rm. Tri Hartono menjadi selebran kiri kanan dan berjubah. Lagu-lagu yang biasa dinyanyikan dalam Misa Sabtu Imam diganti dan dipandu oleh Rm. Bambang. Bapak Loli dari Lingkungan Nologaten, Paroki Pringwulung, didatangkan khusus untuk mengiringi dengan keyboardnya. Di dalam bagian homili ada kesaksian imamat dari Rm. Tri Hartono dan R. Yadi yang dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan dari Rm. Sapto. Sesudah Misa bapak Loli menampilkan lagu-lagu rohani untuk mengiringi acara makan bubur. Rm. Tomo, pastor wakil di Pringwulung, juga menyanyikan beberapa lagu. Hari ini memang menjadi hari istimewa untuk Domus Pacis Puren. Rama-rama dan tenaga-tenaga Domus serta para relawannya secara khusus merayakan imamat Rm. Yadi dan Rm. Tri Hartono yang pada tanggal 8 Desember 1978 ditahbiskan. Maka PUPIP Ungaran, diwakili oleh 14 orang anggotanya, datang ikut menyampaikan kegembiraan atas 40 tahun menjadi imam dari kedua rama.

0 comments:

Post a Comment