Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, March 28, 2019

Kasihilah Tuhan dan Sesama

Kasihilah Tuhan dan Sesama Dengan Segenap Jiwamu, Mengapa dan Bagaimana?

Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Bagaimana dan mengapa kita harus mengasihi Tuhan dan sesama? Inilah jawabannya. Semua tercatat dalam Bacaan Liturgi 29 Maret 2019 Hari Biasa Pekan Prapaskah III Bacaan Injil Markus 12:28b-34. Mari kita baca dan renungkan.
Pemilik hak cipta: Aloys Budi Purnomo Pr
Sekali peristiwa datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?" Jawab Yesus, "Perintah yang paling utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini."
Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, "Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan bahwa tidak ada allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama dari pada semua kurban bakar dan persembahan."
Yesus melihat betapa bijaksana jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan tak seorang pun berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus. (Markus 12:28b-34.)
Referensi pihak ketiga
Mengapa dan bagaimana bisa mengasihi Tuhan dan sesama? Kasih adalah jantung dari kesempurnaan kita, dan ketika kita memegang hukum terbesar ini yakni mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kita, maka semua hal yang lebih kecil dalam hidup akan jatuh ke tempatnya. Kasih bagi Tuhan dan sesama memberikan semua pengorbanan, cobaan, dan perbuatan baik kita.
Mari kita renungkan beberapa inspirasi pertanyaan reflektif ini. Apakah upaya saya semakin mengasihi Tuhan menjadi prioritas terbesar saya? Apa yang harus saya lakukan untuk bisa mengasihi Tuhan dan sesama? Sudahkah saya dengan rendah hati, percaya diri, dan dengan sungguh-sungguh meminta kepada Tuhan kita rahmat untuk membantu saya agar bisa mengasihi Tuhan dan sesama? Apakah saya menyadari dan berterima kasih kepada Tuhan atas kasih-Nya kepada kita?
Referensi pihak ketiga
Bagaimana menurut UCers Sahabat Peradaban Kasih? Semoga bermanfaat. Terima kasih. Tuhan memberkati. Salam peradaban kasih.

JoharT Wurlirang, 28/3/2019

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶

Sumber: refleksi pribadi terinspirasi Markus 12:28b-34.)

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan; Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang;
Andalan Kerohanian Katolik Pramuka Kwarda Jateng.

0 comments:

Post a Comment