Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 27, 2019

Rama PR. Rayon Kota Yogya



"Kok durung dha teka?" (Mengapa belum ada yang datang?) tanya Rm. Winaryanto sambil menggenggam HPnya. Rm. Win adalah koordinator UNIO (Persaudaraan Rama-rama Praja) Rayon Kota Yogyakarta. Kemudian beliau meneruskan kata-katanya "Jarene wiwit jam setengah sepuluh" (Katanya mulai jam 09.30). Rm. Bambang yang ada di dekatnya melihat jam yang jarumnya persis menunjuk angka 09.30. "Pertemuane esuk, ta?" (Apakah pertemuannya di pagi hari?)  tanya Rm. Bambang yang diiyakan oleh Rm. Win. Mendengar itu Rm. Bambang langsung mengontak para karyawan Domus Pacis Puren untuk segera menyimpan perlengkapan makan dan lauk pauk yang ada di meja makan. Kaleng-kaleng berisi roti-roti kering dikeluarkan dari almari penyimpanan dan langsung ditata di meja makan. Ada karyawan yang cepat-cepat memanaskan air untuk membuat minuman teh. "Sementara sajikan air mineralnya" kata Rm. Bambang yang langsung dikerjakan oleh karyawan. Para karyawan memang secara mendadak menjadi ribut untuk menyiapkan tempat dan sajian. Tetapi semua berjalan secara lancar termasuk dalam mengatur meja dan kursi.

Itulah kejadian pada hari Rabu 20 Maret 2019. Rm. Sapto, Pastor Paroki Pringwulung yang merangkap anggota pengurus Domus, dua hari sebelumnya sudah memberi informasi bahwa Para Rama Praja Rayon Kota Yogya akan pertemuan. Rm. Sapto meminta Domus Pacis menyelenggarakan persiapan tempat. Persediaan konsumsi semuanya diurus oleh dan menjadi tanggunggan Paroki. Beliau mengatakan "Pertemuane jam pitu dalu" (Pertemuan akan diadakan pada jam 07.00 malam). Para rama Domus pun bersepakat untuk mengajukan misa harian menjadi jam 05.00 sore. Ternyata info dari Rm. Sapto itu keliru. Yang benar pertemuan terjadi pada jam 09.30 pagi. Untung saja pada umumnya para rama hadir paling cepat pada jam 10.00. Maka ketika pertemuan mereka sudah dapat menikmati air teh panas dan snak. Bahkan ketika pertemuan sudah berjalan ada susulan roti dari Ibu-ibu Paroki. Pertemuan ini membahas jadwal pelayanan Sakramen Tobat di paroki-paroki yang dilayani bersama-bersama. Ada 15 orang rama yang hadir. Sedang rama-rama Domus yang ikut mendengarkan adalah Rm. Ria, Rm. Yadi, Rm. Tri Hartono, Rm. Harto dan Rm. Bambang.

0 comments:

Post a Comment