Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, March 25, 2019

Santo Castulus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 1805 Diterbitkan: 04 April 2017 Diperbaharui: 16 April 2017

  • Perayaan
    26 Maret
  • Lahir
    Hidup pada akhir abad ke-3
  • Kota asal
    Roma, Italia
  • Wafat
    Martir | Dipenggal sekitar tahun 286 M di Roma Italia
  • Beatifikasi
    -
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Santo Castulus bersama isterinya Santa Irene adalah pasangan suami-isteri kudus yang hidup di kota Roma pada masa pemerintahan Kaisar Diokletianus (kaisar Romawi tahun 284 – 305). Castulus adalah seorang bangsawan dan seorang perwira dalam bala tentara Kekaisaran Romawi. Bersama Santo Tiburtius, Castulus dan Irene diam-diam memberi perlindungan bagi umat Kristen di Roma yang saat itu dikejar-kejar oleh pasukan kerajaan. Diantara mereka yang dilindunginya terdapat Santo Markus dan Santo Marcellianus (dari Roma), dua orang saudara kembar yang dikemudian hari juga tewas sebagai martir Kristus.  Castulus juga bersahabat dengan Santo Sebastianus, seorang perwira Kristen yang cukup disegani kalangan militer Romawi saat itu.
Walau sedang dalam penganiayaan dan harus sembunyi-sembunyi mempraktekkan ajaran iman, Castulus dan Tiburtius mampu mempertobatkan banyak orang ke dalam iman Kristen. Mereka kerap membawa para calon baptis kepada Santo Paus Caius untuk menerima Sakramen Pembaptisan. Santo Tiburtius kemudian tertangkap dan tewas dihukum mati bersama saudaranya Santo Valerianus. Santo Castulus juga akhirnya ditangkap setelah dikhianati oleh seorang kristen yang murtad bernama Torquatus. Castulus dibelenggu dan dibawa ke hadapan prefek (walikota) Roma bernama Fabianus. Ia disiksa lalu dieksekusi mati dengan cara dikubur hidup-hidup dalam sebuah lubang pasir di Via Labicana di sebelah tenggara kota Roma.
Setelah kemartiran Santo Castulus pada tahun 286M, Santa Irene tetap melanjutkan karya amal suaminya. Ia memberi perlindungan kepada umat Kristen dan berupaya memberi penguburan yang layak bagi para martir Kristen yang tewas ditangan para algojo atau tewas mengenaskan setelah dicabik-cabik binatang buas dalam arena Gladiator.
Santa Irene-lah yang mengobati Santo Sebastianus ketika perwira perkasa itu disangka telah mati setelah tubuhnya diikat pada sebatang pohon lalu dihujani puluhan anak panah. Santa Irene sendiri akhirnya tertangkap dan dihukum mati sebagai martir Kristus pada sekitar tahun 288M.(qq)
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment