Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, March 21, 2019

Percikan Nas Kamis, 21 Maret 2019

Hari biasa Pekan II Prapaskah
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Yer 17:5-10; Mzm 1:1-2.3.4.6; Luk 16:19-31. BcO Ul. 30:1-20.

Bacaan Injil:
19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. 20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, 21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. 22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. 23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. 25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. 26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. 27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, 28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. 29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. 30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. 31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Memetik Inspirasi:
Penyesalan sering datang terlambat. Kalimat ini sering diungkapkan orang. Ya memang  orang yang berbuat salah sering sulit untuk diingatkan. Ketika celaka menimpa barulah orang tersebut menyesal. Syukur kalau penyesalan tersebut segera dilakukan, tapi kalau berlarut-larut akan membuatnya jatuh semakin dalam.
Orang kaya dalam Injil hari ini sangat terlambat menyadari kesalahannya. Selama hidup sampai matinya ia tidak peduli pada Lazarus yang miskin di dekatnya. Ketika keduanya sudah meninggal orang kaya itu iri pada situasi yang dimiliki oleh Lazarus. Ia berada dalam penderitaan dan tidak ada jembatan yang menghubungkan tempatnya dengan Lazarus.
Masa ini adalah masa bagi kita untuk berinstrospeksi diri. Kita diberi kesempatan untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya. Rasanya jangan menyia-nyiakan kesempatan ini. Jangan sampai kita dikuasai kesombongan kita sehingga tidak mau mengakui kesalahan kita. Selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri.

Refleksi:
Apakah aku gampang berintrospeksi dan memperbaiki diri?

Doa:
Tuhan terima kasih atas masa prapaskah ini. Engkau memberi kesempatan kepada kami untuk meneliti diri dan memperbaiki semua kesalahan kami. Semoga kami sungguh memanfaatkan masa retret agung ini untuk semakin dekat dengan-Mu. Amin

Memperbaiki Kesalahan
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment