Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, March 15, 2019

Percikan Nas Sabtu, 16 Maret 2019

Hari biasa Pekan I Prapaskah
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Ul. 26:16-19; Mzm. 119:1-2,4-5,7-8; Mat. 5:43-48. BcO Ul. 16:1-17.

Bacaan Injil:
43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Memetik Inspirasi:
Ketika lagi bertengkar orang sering mengalami masa-masa saling mendiamkan. Sering mereka pun gengsi untuk memulai berbicara. Mungkin memulai berbicara dirasa sebagai kekalahan dan merendahkan harga diri. Maka lebih baik diam dan menunggu daripada harus memulai.
Yesus mengajarkan sesuatu yang sangat berbeda. Ia mengajak kita untuk mengasihi musuh dan mendoakan mereka yang menganiaya. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:44). St. Stefanus menjalankan sungguh sabda ini. Dia mendoakan mereka yang menganiaya. Dengan melakukan itu St. Stefanus tidak kehilangan jatidiri, malah ia mendapat rahmat iman.
Kiranya layak kita batinkan dalam diri kita bersama kata-kata Yesus itu: mengasihi musuh dan mendoakan yang menganiaya. Ketika kita bisa melakukan ini kita akan menemukan keluhuran bukan perendahan martabat. Kesadaran akan perdamaian dan persaudaraan yang kuat akan berimbas pada pengampunan dan doa kasih.

Refleksi:
Apakah anda sudah mendoakan mereka yang memusuhi dan menganiaya?

Doa:
Tuhan  semoga kami bisa mempunyai jiwa besar dalam hidup kami. Kupanjatkan dalam doa dan kasih untuk mereka yang memusuhi dan menganiaya kami. Amin

Doa untuk musuh dan penganiaya.
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment