Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, March 21, 2019

Percikan Nas Jumat, 22 Maret 2019

Hari biasa Pekan II Prapaskah
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Kej. 37:3-4,12-13a,17b-28; Mzm. 105:16-17,18-19,20-21; Mat. 21:33-43,45-46. BcO Ul. 31:1-15,23.

Bacaan Injil:
33 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. 35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. 36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. 37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. 38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. 39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. 40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" 41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya." 42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. 43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. 45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. 46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.

Memetik Inspirasi:
Seringkali orang menjadi marah ketika bantuan kepadanya dihentikan. Saat selalu mendapat bantuan ia begitu menikmati dan mengandalkannya. Bahkan tidak jarang ia masih merasa kurang bantuan yang diterima. Ia pun menuntut bantuan yang lebih dan lebih. Ketika si pemberi bantuan menghentikan bantuannya ia pun marah dan bahkan berubah menjadi benci.
Orang-orang Yahudi telah mendapat banyak kemurahan dari Allah. Segala hal baik telah dilimpahkan kepada mereka. Namun mereka menuntut lebih. Mereka ingin memiliki kebun anggur yang dipasrahkan untuk dikerjakan. Ketika Tuhan mau mengambil hasil kebun itu mereka malah menyakiti utusan-Nya, bahkan membunuh Putera-Nya. Tuhan pun mengalihkan berkat itu kepada yang lain.
Kita layak untuk selalu mensyukuri kebaikan-kebaikan yang telah kita terima. Tuhan selalu mencukupi. Ia pun banyak memberi melalui umat-Nya. Pemberian-Nya selalu cukup. Kita perlu menjaga diri jangan sampai kita menjadi rakus dan ingin menguasai berkat-Nya. Ketika kita rakus, rejeki itu bisa dialihkan kepada yang lain.

Refleksi:
Apakah ada ketamakan dalam diriku?

Doa:
Tuhan semoga aku selalu bisa mensyukuri pemberian-Mu. Semoga aku selalu bisa berterima kasih kepada mereka yang membantuku. Jauhkanlah diriku dari sikap rakus. Amin

Jauh dari rakus
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment