Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, March 16, 2019

Lamunan Pekan II Prapaskah

Minggu, 17 Maret 2019

Lukas 9:28b-36

9:28b. Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
9:32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu.
9:33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.
9:34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.
9:35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."
9:36 Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat itu.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, kalau mengalami peristiwa yang amat menyentuh hati orang memang dapat merasakan kebahagiaan. Orang dapat mengalami kenikmatan khusus.
  • Tampaknya, dengan peristiwa yang menyentuh lubuk hati orang memang bisa berjuang untuk mempertahankan kenikmatannya. Untuk ini orang berjuang untuk mempertahankan keadaan itu.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, kalau orang ingin mempertahankan keadaan tertentu yang menghadirkan kebahagiaan individual, itu pertanda dia tidak memahami kesejatian hidup yang dinamis dan selalu berhadapan dengan yang baru dan diperbarui. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati keseharian sesuai dengan perkembangan situasi hidup dan budaya setempat. 
Ah, kalau sudah enak ya jangan diubah-ubah.

0 comments:

Post a Comment