Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, March 24, 2019

Percikan Nas Minggu, 24 Maret 2019

HARI MINGGU PRAPASKAH III
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Kel. 3:1-8a,13-15; Mzm. 103:1-2,3-4,6-7,8,11; 1Kor. 10:1-6,10-12; Luk. 13:1-9. atau Ad libitum (dari Tahun A): Kel. 17:3-7; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Rm. 5:1-2,5-8; Yoh. 4:5-42. (atau Yoh. 4:5-15, 19b-26, 39a, 40-42) BcO Ibr. 1:1-2:4.

Bacaan Injil:
1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. 2 Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? 3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. 4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? 5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian." 6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Memetik Inspirasi:
Pada umumnya orang mempunyai fanatisme tertentu. Ketika dia menjadi fanatik atas sesuatu maka ia akan berusaha mencari kesempatan untuk menancapkan fanatismenya. Semakin tinggi kuasanya semakin besar pengaruhnya. Ia pun akan berusaha mengubah warna khas komunitas yang dikuasainya dan membalik pola pikir yang biasa terjadi.
Orang-orang yang datang pada Yesus dalam Injil hari ini juga ingin mempromokan pola pikirnya pada Yesus, sokur-sokur bisa membawa Yesus menjadi bagian dari kelompoknya. Yesus tahu rencana mereka itu. Ia tidak mau dibelokkan arah perutusan-Nya. Manusialah yang mesti mengikuti rencana Allah, bukan Allah yang mengikuti rencana manusia. Maka Yesus tetap menawarkan pertobatan yamg menghasilkan buah.
Pertobatan memang personal. Walau pertobatan itu personal tapi pertobatan itu mesti menghasilkan buah. Tidak cukup kita merasa lega sendiri karena dihapus dosa, tatapi kita mesti terus berbuah. Buah pertobatan bisa berupa doa, puasa dan amal kasih. Tanpa buah pertobatan hanyalah kosong, dan sekedar basa-basi belaka. Marilah kita bertobat dan menghasilkan buah.

Refleksi:
Apa buah-buah pertobatanmu?

Doa:
Ya Tuhan semoga pohon pertobatanku menghasilkan yang berlimpah.  Tanpa-Mu kami tak kan berdaya. Amin

Buah pertobatan
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment