Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 20, 2019

Santo Serapion

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits3048 Diterbitkan04 Agustus 2013 Diperbaharui31 Mei 2014

  • Perayaan
    21 Maret
  • Lahir
    Hidup abad ke-4
  • Kota asal
    Alexandria - Mesir
  • Wafat
    sekitar tahun 370 | Karena sakit ditempat pembuangan
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Serapion hidup di Mesir pada abad keempat. Jaman itu adalah masa-masa cemerlang bagi Gereja dan bagi St. Serapion. Sebagai pemuda, ia mengenyam pendidikan yang baik dalam teologi Kristen dan pelajaran sekuler. Beberapa waktu lamanya ia memimpin sebuah sekolah Kristen terkenal di Alexandria yang mengajarkan iman.
Kemudian Serapion pergi ke padang gurun dan menjadi seorang pertapa. Ia bertemu dengan seorang pertapa terkenal, St. Antonius dari Mesir. Serapion berjuang keras untuk belajar darinya dan meneladaninya. Ketika meninggal, St. Antonius mewariskan bagi Serapion salah satu jubahnya, yang disimpan baik oleh Serapion sepanjang hidupnya.

Serapion ditahbiskan sebagai Uskup Thmuis, sebuah kota di Mesir. Ia ikut ambil bagian dalam suatu pertemuan penting para uskup di Sardica pada tahun 347. Serapion membuktikan diri sebagai seorang uskup yang gagah berani. Ia mencintai kebenaran-kebenaran iman dan berusaha melindunginya dari orang-orang yang hendak mengubah keyakinan Kristen. St. Serapion bekerjasama dengan St. Atanasius, seorang uskup gagah lainnya. Kedua orang kudus ini terkenal karena keberanian mereka.
Mereka berperang melawan ajaran-ajaran sesat (Arian) atau bidaah-bidaah dengan homili-homili dan tulisan-tulisan mereka. Sebagian besar tulisan St. Serapion kini telah hilang. Karya tulisnya berupa surat-surat penuh pengajaran iman dan penjelasan Mazmur. Karyanya yang terpenting, “Euchologion”, yang telah hilang selama beratus-ratus tahun, ditemukan kembali dan kemudian dipublikasikan di akhir abad kesembilan belas.

Seorang santo terkenal lainnya pada masa itu, St. Hieronimus, mengatakan bahwa Kaisar Konstantius mengirim Serapion ke pembuangan. Tampaknya Serapion wafat sekitar tahun 370 di tempat pengasingan.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment