Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, March 31, 2019

Percikan Nas Senin, 01 April 2019

Hari biasa Pekan IV Prapaskah
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b; Yoh. 4:43-54., BcO Ibr. 7:11-28.

Bacaan Injil:
43 Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea, 44 sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. 45 Maka setelah ia tiba di Galilea, orang-orang Galileapun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiripun turut ke pesta itu. 46 Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. 47 Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. 48 Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." 49 Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." 50 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. 51 Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. 52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." 53 Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya. 54 Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Memetik Inspirasi:
Hari ini tanggal 1 April yang biasa menjadi hari april mop. Pada hari ini orang bisa bercanda dengan sesamanya dengan boong memboongi. Dan mereka yang tertipu tidak boleh marah. Sering terasa lucu saat melihat orang tertipu di April mop.
Namun bacaan Injil hari ini tidak memberikan kisah boong. Yesus sungguh menyembuhkan anak pegawai istana dengan perkataan-Nya. Kata-kata Yesus, “Pergilah, anakmu hidup!” (Yoh 4:50), sungguh dipercaya oleh pegawai istana. Ia yang berharap pada Yesus, ia percaya pada perkataan Yesus. Ia pun menerima mukjijat Tuhan.
Memang lucu-lucuan di april mop itu menyenangkan. Tetapi jauh lebih menyenangkan kala kata yang kita katakan adalah sebuah kebenaran. Kebohongan sedikit banyak bisa menimbulkan luka pada yang dibohongi. Sebaliknya kebenaran kata kita meneguhkan keyakinan yang mendengarkan. Kala bisa jujur kenapa mesti bohong.

Refleksi:
Apakah kata-kata yang kulontarkan berisi kebenaran?

Doa:
Tuhan kata-Mu selalu benar. Apa yang Kaukatakan selalu terjadi. Semoga kami pun hidup dalam kebenaran dan mampu terus menyampaikan kebenaran. Amin

Bohong dan Kehenaran
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment