Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, March 26, 2019

Percikan Nas Selasa, 26 Maret 2019

Hari biasa Pekan III Prapaskah
warna liturgi Ungu

Bacaan-bacaan:
Dan. 3:25,34-43; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 18:21-35. BcO Ibr. 3:1-19.

Bacaan Injil:
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Memetik Inspirasi:
Banyak pengampunan diberikan Allah kepada manusia yang memohon belas kasih-Nya. Ia sangat rela mengampuni mereka yang bertobat, sebesar apa pun dosa dan kesalahannya. Allah berharap kemurahan-Nya ini menular kepada manusia. Sehingga pengampunan menjadi dimensi hidup manusia.
Namun manusia sering tidak menangkap dengan baik. Ia tidak merasa mesti memberikan pengampunan pada mereka yang bersalah kepadanya. Ia menuntut orang lain untuk menyelesaikan perkara dengannya sebagaimana dikisahkan dalam Injil hari ini (ay. 28-30).
Kiranya kita layak mensyukuri kebaikan hati Tuhan sekaligus juga membagikannya kepada yang memerlukan. Kala kita menerima pengampunan secara cuma-cuma maka kita pun perlu membagikan pengampunan secara murah hati. Kiranya jangan sampai kita menjadi orang yang menuntut pengampunan namun kita tidak mau mengampuni.

Refleksi:
Apa aku orang yang mudah mengampuni, mengapa?

Doa:
Bapa Engkau sungguh murah hati dalam mengampuni. Engkau rela mengampuni siapapun yang bersalah pada-Mu dan bertobat. Semoga aku pun bermurah hati untuk mengampuni. Amin

Mengampuni
MoGoeng
Wates

0 comments:

Post a Comment