Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, March 5, 2015

DEMO KASIH ALLAH


Program Jagongan Iman untuk bulan Februari 2015 untuk Kelopok Bangunharjo terjadi pada tanggal 24 di rumah Bapak Bambang. Delapan belas orang (12 orang Ibu dan 6 orang Bapak) hadir untuk pertemuan keempat. Yang dibicarakan adalah kepercayaan akan Tuhan Yesus Kristus "yang menderita sengsara pada zaman Pontius Pilatus, disalibkan wafat dan dimakamkan". Ketika mereka membicarakan dan pemahamannya, ada beberapa hal yang muncul:
  • Kenyataan sejarah: Dengan menunjuk "pada zaman Pontius Pilatus" rumusan kepercayaan itu berkaitan dengan peristiwa yang sungguh terjadi. Yesus sungguh sengsara, dihukum salib, wafat dan dimakamkan.
  • Keteladanan iman: Itu menjadi jejak Yesus yang menjadi contoh orang dalam menghayati hidupnya. Orang yang serius dalam hidup akan setia pada kehendak Allah. Pada suatu saat orang akan mengalami berada di suasana bawah dan terpuruk sebagaimana lapisan roda yang kadang di atas dan kadang di bawah. Di sini orang harus bersedia mengalami proses kesendirian.
  • Makna rohani: Yang terjadi adalah "demo kasih Allah" kepada manusia. Kesengsaraan terjadi karena adanya dosa. Yesus menderita sengsara demi dosa-dosa manusia dan inilah bukti Allah mengasihi manusia secara tuntas. Tetapi semua derita itu akan bermuara pada kebangkitan Kristus, sehingga rumusan iman itu bicara tentang perjalanan menuju Paskah.
Terhadap hasil pembicaraan itu Katekismus Gereja Katolik (KGK) 571-573 dibacakan dan diulas untuk meneguhkan dan memperluas cakrawala pemahaman dari para peserta:
571   Misteri Paska salib dan kebangkitan Kristus adalah jantung warta gembira yang harus disampaikan para Rasul dan Gereja sebagai penerusnya kepada dunia. Dalam kematian Putera-Nya Yesus Kristus, rencana keselamatan Allah terpenuhi "satu kali untuk selama-lamanya" (Ibr 9:26).
572   Gereja tetap setia kepada penjelasan "seluruh Kitab Suci", yang Yesus sendiri berikan sebelum dan sesudah Paska-Nya: "Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" (Luk 24:26)” Kesengsaraan Kristus mendapat bentuk historisnya yang konkret, karena "Ia ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat" (Mrk 8:31), yang "menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan" (Mat 20:19).
573   Supaya mengerti arti penebusan lebih dalam, iman dapat mencoba masuk ke dalam situasi   
         kematian Yesus, yang disampaikan Injil-injil dengan setia dan dijelaskan oleh sumber-sumber 
         sejarah yang lain

0 comments:

Post a Comment