Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 25, 2015

Sabda Hidup

Kamis, 26 Maret  2015
Hari biasa Pekan V Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59. BcO Ibr. 12:1-13

Yohanes 8:51-59:
51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." 52 Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. 53 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" 54 Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, 55 padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. 56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." 57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" 58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." 59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Renungan:
Orang-orang Yahudi kebingungan dengan yang dikatakan Yesus. Mereka melihat Yesus secara harafiah, "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" (Yoh 8:57). Namun Yesus menunjukkan pada mereka fakta metahistoris, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada" (Yoh 8:58). Keberadaan Yesus melebihi fakta historis usia dan keberadaan Abraham.
Ada banyak sisi yang bisa kita lihat secara kasat mata dalam sejarah hidup kita. Mereka ini bisa kita hitung dengan cara kita. Namun selain itu banyak pula yang tidak bisa kita liat secara kasat mata. Padanya kita tidak bisa menghitungnya dengan cara hitung kita. Lalu apa yang bisa kita lakukan terhadap hal tersebut? Yang bisa kita lakukan adalah beriman. Kita mengimani yang tak mudah kita mengerti tapi itu ada dan terjadi. Kita mengakui dengan kerendahan hati bahwa kemampuan intelektual kita terbatas. Kita percaya pada hal yang tak mampu kita lihat.

Kontemplasi: 
Bayangkan kisah dalam Injil Yoh. 8:51-59. Hadirkan pengalamanmu menghadapi sesuatu yang tak kaumengerti tapi harus kaupercayai.

Refleksi:
Apa artinya bagimu mengimani Tuhan Yesus?

Doa:
Ya Tuhan, ada banyak hal yang sering tidak kumengerti dan kupahami. Bantulah aku untuk tetap rendah hati mengakui dan percaya walau kadang tidak mengerti. Amin.

Perutusan:
Aku akan membuka hati dan menyerahkan kepercayaanku pada penyelenggaraan Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment