Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, March 5, 2015

Sabda Hidup

Jumat, 06 Maret 2015
Hari biasa Pekan II Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Kej. 37:3-4,12-13a,17b-28; Mzm. 105:16-17,18-19,20-21; Mat. 21:33-43,45-46. BcO Ul. 31:1-15,23

Matius 21:33-43,45-46:
33 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. 35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. 36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. 37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. 38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. 39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. 40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" 41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya." 42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. 43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. 45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. 46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.


Renungan:
Sengketa anggaran DKI sampai sekarang masih ramai dibicarakan. Dikatakan ada dugaan dana siluman untuk keperluan yang tidak terlalu sesuai dengan harga yang fantastis. Disinyalir dana siluman itu lebih dari 12T. Kalau ini benar betapa besar uang rakyat yang dihamburkan.
Kisah itu kiranya hanya salah satu dari seribu kisah yang lain. Tiap-tiap daerah pun mungkin mengalami yang sama. Ada pihak-pihak yang rakus menginginkan sesuatu yang tidak menjadi haknya. Kerakusan seperti ini rasanya akan menghadirkan kerugian pada pemilik sah, yaitu rakyat.
Dalam kisah Injil para penyewa itu rakus ingin memiliki bagian sang pemilik kebun. Kerakusan para penyewa menghancurkan hamba-hamba bahkan putera sang pemilik. Ketika ada pihak yang rakus maka pasti ada kelompok lain yang dikorbankan.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan dalam bayanganmu salah satu kisah kerakusan di negeri ini dan akibatnya.

Refleksi:
Bagaimana anda terlibat memberantas kerakusan di negeri ini?

Doa:
Bapa sentuhlah hati mereka yang rakus mengingini sesuatu yang bukan haknya. Buatlah mereka mampu mengatakan cukup dengan rahmat yang Kauberikan.. Amin.

Perutusan:
Aku akan bertahan cukup dengan yang memang menjadi hakku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment