Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, March 3, 2015

Sabda Hidup

Rabu, 04 Maret 2015
St. Kasimirus, Placida
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Yer. 18:18-20; Mzm. 31:5-6,14,15-16; Mat. 20:17-28. BcO Ul. 29:2-6,10-29

Matius 20:17-28:
17 Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: 18 "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. 19 Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." 20 Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. 21 Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." 22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." 23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." 24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. 25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."


Renungan:
Suatu kali saya bertamu. Tuan rumah kebetulan orang berada. Sang tuan rumah menyiapkan sendiri segala hidangan. Sang isteri memasak sendiri. Mereka melayani kami yang datang. Mereka memang tidak mempunyai pelayan di rumahnya. Semua dikerjakan dan dilayani oleh seluruh anggota keluarga. Melayani menjadi semangat yang ditawarkan oleh keluarga itu. Dan memang semua anggota keluarga terkesan hidup dengan semangat itu.
Yesus mengajak kita untuk mempunyai semangat melayani. "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu" (Mat 20:26). Mereka yang mau menjadi besar perlu menjadi pelayan. Rasanya melayani memang merupakan kekuatan yang bisa menggerakkan aneka kehidupan. Mereka yang sanggup melayani sanggup memberi kehidupan.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Renungkan kalimat ini: "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu".

Refleksi:
Apa arti melayani bagimu?

Doa:

Tuhan semoga semangat melayani hidup dalam dunia sekitarku. Semoga setiap orang mempunyai kerendahan hati untuk melayani. Amin.

Perutusan:
Aku akan membangun semangat pelayanan. 

0 comments:

Post a Comment