Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, March 30, 2015

Sabda Hidup

Selasa, 31 Maret  2015
HARI SELASA DALAM PEKAN SUCI
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Yes. 49:1-6; Mzm. 71:1-2,3-4a,5-6ab,15,17; Yoh. 13:21-33,36-38. BcO Yer. 11:18-12:13

Yohanes 13:21-33,36-38:
21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." 22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. 23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. 24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!" 25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?" 26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. 27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera." 28 Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. 29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. 30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. 31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. 32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. 36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku." 37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!" 38 Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

Renungan:
Hari-hari sengsara Tuhan makin dekat. Pada hari-hari itu Ia makan bersama para murid. Ia duduk diantara orang yang dikasihiNya. Namun di antara mereka ada pula seorang pengkhianat. Ia adalah orang yang akan menjual Yesus. Ketika tanda-tanda siapakah orang itu diberikan dan terjadi Yesus pun menjelaskan masa-masa berat yang harus dilaluiNya. Di situ Ia pun melihat bahwa para murid akan tercerai berai, bahkan Petrus pun akan menyangkalNya.
Hati kita sering pedih kala menyaksikan orang-orang yang kita kasihi meninggalkan kita bahkan mengkhianati. Sering seorang penderma mengalami kesendirian kala kemampuan berdermanya berkurang atau sakit. Satu per satu orang-orang yang dulu dekat atau mendekat mulai menyingkir. Sedikit yang bertahan menemaninya kala ia menderita. Suasana ini semakin membuatnya terpuruk.
Ditinggalkan orang menjadi tantangan bagi kita dalam melakukan tindakan baik. Kadang kita berpikir apa perlu berbuat baik kalau akhirnya orang-orang pun meninggalkan kita. Yesus memberi contoh. Ia tetap terus menjalankan kebaikan walau harus sendiri. Perbuatan baiklah yang menggerakkan seseorang bertindak, walau harus seorang diri. Keberadaan orang lain tak mengubah sikap baiknya.

Kontemplasi: 
Bayangkan pengalaman perjumpaan dan percakapan Yesus dalam Injil Yoh. 13:21-33,36-38. Rasakan suasana yang terjadi.

Refleksi:
Apa yang kaulakukan kala ditinggalkan orang yang kaukasihi?

Doa:
Bapa, PuteraMu bertahan dalam kebaikanMu walau orang-orang yang dikasihiNya meninggalkanNya. Semoga aku pun mampu bertahan dalam kebaikan dalam kondisi apapun. Amin.

Perutusan:
Aku akan bertahan dalam kebaikanNya. -nasp-

0 comments:

Post a Comment