Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, March 13, 2015

Lamunan Pekan Prapaskah III

Sabtu, 14 Maret 2015

Lukas 18:9-14

18:9. Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
18:10 “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, di era global orang dihadapkan dengan tuntutan harus bisa mandiri. Di sini orang harus memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri alias PD.
  • Tampaknya, orang untuk dapat percaya pada diri sendiri harus sadar akan kekuatannya. Orang pun harus menjaga dan mengembangkan diri untuk menjadi baik dan benar serta profesional dalam bekerja.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa pengembangan kebaikan dan kebenaran serta profesionalitas diri kalau membuat orang amat terpesona dengan dirinya sendiri dan gembira dapat tidak cela seperti orang yang terpuruk justru akan menjadikan dirinya tidak berharga. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati, sekalipun memiliki keunggulan diri, orang selalu dapat mengagumi bahwa dalam diri orang lain juga ada keunggulan.
Ah, bagaimanapun juga pada jaman kini orang harus berjuang mengungguli orang lain.

0 comments:

Post a Comment