Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, March 8, 2015

Sabda Hidup

Senin, 09 Maret  2015
St. Fransiska dr Roma
warna liturgi Ungu
Bacaan:
2Raj. 5:1-15a; Mzm. 42:2,3; 43:3,4; Luk. 4:24-30. BcO Ibr. 2:5-18

Lukas 4:24-30:
24 Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. 25 Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. 26 Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. 27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." 28 Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. 29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. 30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Renungan:
Perkataan benar seringkali tidak mengenakkan. Perkataan itu semakin terasa tidak enak bagi telinga yang terkena oleh perkataan itu. Dan biasanya perkataan benar akan mengena pada orang atau kelompok tertentu.
Fakta yang diungkapkan Yesus adalah benar. Elia hanya menyembuhkan orang asing bukan orang Israel. Kebenaran fakta ini terasa mengusik hati orang Israel. Mereka marah mendengarkan kebenaran itu. Dan Yesus pun diusir, didorong ke tebing. Namun Yesus bisa lolos dari mereka.
Perlu kesiapan hati untuk menyampaikan suatu kebenaran. Kita siap untuk dilawan dan dimusuhi. Kadang situasi itu yang membuat kita mundur mengatakan kebenaran. Yesus mengajarkan pada kita bahwa apapun resikonya kebenaran itu mesti disampaikan. Dan pada mereka yang berani menyampaikan kebenaran Tuhan tidak akan membiarkan kita ada dalam cengkeraman mereka yang berniat buruk.

Kontemplasi: 
Duduklah dengan tenang. Ingatlah satu dua peristiwa ketika dirimu menyampaikan kebenaran dan ditolak oleh mereka yang mendengar.

Refleksi:
Kebenaran apa yang layak kausampaikan?

Doa:
Ya Tuhan semoga banyak orang hidup dalam kebenaran dan mengakui kesalahan di masa lalu demi kebaikan kini dan yang akan datang. Amin.

Perutusan:
Aku akan menyampaikan kebenaran Tuhan.

0 comments:

Post a Comment