Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, October 13, 2018

HPS di Domus Pacis Puren


Sabtu sore jam 18.00 tanggal 13 Oktober 2018 Misa Komunitas Domus Pacis Puren dipimpin oleh Rm. Ria. Rm. Bambang sengaja tidak ikut karena berencana Misa Minggu sendiri pada Minggunya ketika bangun tidur sekitar jam 03.00. Dia rindu misa privat sambil kontemplasi. Tetapi waktu makan malam bersama Sabtu itu Rm. Yadi berkata "Sesuk didhawuhi Rama Ria Misa Minggu ngangge Surat Gembala" (besok Rm. Ria meminta ada Misa Minggu pakai Surat Gembala). Rm. Yadi kemudian mengatakan bahwa misa Sabtu itu, yang biasanya jadi Misa Minggu, bacaan-bacaan yang dipakai adalah dari misa harian. Dari sini muncul kesepakatan bahwa di hari berikutnya ada Misa Minggu jam 06.00 pagi. Inilah yang membuat ada Misa Minggu jam 06.00 di Domus Pacis Puren pada tanggal 14 Oktober 2018. Rm. Bambang, yang memimpin, membacakan Surat Gembala Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang Pada Peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-36. Dalam surat itu ada topik khusus "Keluarga Sebagai Komunitas Berbagi Pangan".

Sesudah pembacaan Surat Gembala, Rm. Bambang mengajak merenungkan soal pangan yang terjadi di Domus Pacis Puren. Untuk makan tiga kali sehari Domus setiap bulan mendapatkan anugrah berbagi dari satu orang beriman lain dan 89 orang (tiga orang memberi dua kali) umat Katolik lintas Paroki. Mereka membantu sajian masakan dengan nombok antara 40% hingga 76% pembeayaan sesuai bentuk yang diantar di Domus. Kerap kali terjadi adanya kelimpahan yang kemudian diantar oleh karyawan untuk tetangga yang tidak kaya. Kemudian renungan berbagi pangan sampai pada pertanyaan sejauh mana, selain menu santapan tiga kali sehari, kebersamaan para rama di kamar makan juga berbagi pada para karyawan ketika ada makanan yang lebih karena kebaikan tamu. Sejauh mana pula para rama secara perorangan yang sering mendapatkan oleh-oleh dari tamu(-tamu) berbagi entah ke rama-rama lain entah ke karyawan. Sehabis misa Rm. Yadi ketika akan masuk kamar makan kembali dulu ke kamarnya. Dan sesudah doa pembuka makan beliau berkata "Nggo, berbagi" (Yok, berbagi) sambil membagi pisang godhog untuk para rama. Ketika masih ada tiga iris pitza Rm. Bambang berkata "Kuwi nggo berbagi ke karyawan" (Itu untuk bagian karyawan) yang pada Minggu itu ada 3 orang standby. Rm. Bambang kemudian mengambil satu dos isi roti dari almari es yang berada di atas dos lain. Ini juga diberikan kepada karyawan termasuk para kayawan lain di hari berikutnya. Ternyata para rama yang masing-masing mendapatkan 2 pisang godhog memberikan satu-satu untuk karyawan.

0 comments:

Post a Comment