Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, October 28, 2018

Percikan Nas Minggu, 28 Oktober 2018

Hari Minggu Biasa XXX
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52. BcO Keb. 1:1-15.

Nas Injil:
46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" 52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Percikan Nas:
Ada dinamika doa yang menarik bagi saya dalam bacaan Injil hari ini:
Pertama doa mesti dilakukan terus menerus. Bartimeus tanpa menghiraukan hal-hal yang menghalanginya terus berseru kepada Yesus. Ia berharap Yesus mendengarnya. Mungkin sering kita merasa Tuhan tidak mendengar seruan kita. Menimba semangat Bartimeus mari kita berseru terus kepada Tuhan.
Kedua, bertanya. Walau punya kuasa yang besar Yesus tidak segera membuka mata Bartimeus. Ia bertanya, “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” (Mrk 10:51). Keinginan orang yang berseru yang diutamakan bukan kuasa dan kekuatan kita. Pertanyaan ini perlu diajukan supaya apa yang kita berikan sesuai dengan kebutuhan yang meminta.
Ketiga ungkapkan keinginan dengan jelas. Bartimeus mengungkapkan keinginannya dengan jelas, “Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (Mrk 10:51). Tuhan pun menjawab dengan tepat keinginan yang jelas.

Doa:
Tuhan bantulah aku agar bisa menemukan dan merangkai dengan jelas keinginanku. Semoga aku pun mengenal dengan baik keinginan sesamaku. Amin.

Dinamika doa

Selamat hari Sumpah Pemuda
(goeng).

0 comments:

Post a Comment