Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, October 26, 2018

Percikan Nas Sabtu, 27 Oktober 2018

Hari biasa
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Ef. 4:7-16; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Luk. 13:1-9. BcO Sir. 51:1-12

Nas Injil:
1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. 2 Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? 3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. 4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? 5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian." 6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Percikan Nas:
Sering kita melihat bencana alam yang memakan banyak korban. Atau melihat orang mengalami kecelakaan parah dan meninggal. Atau barusan kita membaca satu keluarga mati tertembak. Atas kejadian tersebut sering muncul pertanyaan apa dosa mereka.
Orang-orang pun berkisah pada Yesus kematian orang Galilea dan darahnya dicampur dengan darah korban. Mereka pun menyimpan tanya apa dosa mereka. Tuhan pun menegur sikap mereka itu. Tuhan menilai orang-orang itu belum tentu lebih buruk dari mereka.
Melihat dua kisah di atas kita bisa belajar pada Ibu Teresa. Kita tahu ibu Teresa itu orang suci dan hebat. Sekalipun orang suci dan hebat, ibu Teresa mengatakan, “I'm nothing.” Ibu Teresa mengatakan aku bukan siapa-siapa. Ia bukan orang yang menilai buruk orang lain. Marilah kita pun tidak merasa lebih baik dari orang lain dan berani mengakui kehampaan kita di hadapan Tuhan dan sesama.

Doa:
Ya Tuhan berkatilah saudara-saudari kami yang mengalami bencana. Limpahkanlah kemurahan kasih-Mu kepada mereka. Lindungilah pula kami dari segala yang buruk. I'm nothing di hadapan-Mu. Amin.

I'm nothing

Oktober adalah Bulan Rosario
(goeng).

0 comments:

Post a Comment