Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, October 3, 2018

Percikan Nas Kamis, 04 Oktober 2018

Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Assisi
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
Ayb. 19:21-27; Mzm. 27:7-8a,8b-9abc,13-14; Luk. 10:1-12; BcO Ydt. 10:1-5,11-17; 11:1-8,20-23

Nas Injil:
1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. 5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. 10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: 11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. 12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Percikan Nas:
Hari ini kita memperingati St. Fransiskus Assisi. Ia meninggalkan kemegahannya untuk mengabdi Kristus. Kehadirannya pun menjadi tanda kasih Kristus kepada manusia dan seluruh ciptaan. Di tengah dunia yang hiruk pikuk dan menolak sapaan Allah, ia hadir mewartakan kerajaan Allah.
Mengingat kisah St. Fransiskus saya tertarik dengan ayat ini, “Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat” (Luk 10:10-11). Meski ditolak tapi tetap diminta Yesus untuk mewartakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Warta tentang Kerajaan Allah mesti disampaikan apapun keadaan kita. Dalam situasi apapun kita mesti menghadirkan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah bukan sekedar diwartakan tapi mesti dirasakan oleh umat manusia. Bagaimana kita bisa membawa Kerajaan Allah agar bisa didengar dan dirasakan?

Doa:
Tuhan kami adalah abdi-Mu. Engkau mengutus kami untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Bantulah kami agar kami mampu memperdengarkan Kerajaan-Mu dan membantu jemaat-Mu merasakan Kerajaan-Mu. Amin.

Menghadirkan Kerajaan Allah

Oktober adalah Bulan Rosario
(goeng).

0 comments:

Post a Comment