Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, October 21, 2018

Santa Ursula

diambil dari http://katakombe.org/para-kudus Hits8917 Diterbitkan27 September 2014 Diperbaharui10 April 2017

  • Perayaan
    21 Oktober
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-4
  • Kota asal
    Dumnonia Inggris
  • Wafat
    Martir - Dibunuh oleh tentara Hun kemungkinan pada saat Invasi bangsa Hun ke Galia - Perang "Battle of the Catalaunian Plains" di sekitar tahun 451
  • Beatifikasi
    -
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation
    Nama Santa Ursula telah dihapus pada Kalender Umum (Calendarium Romanum) tahun 1969 Sumber : Katakombe.Org
Menurut legenda,  Santa ursula hidup pada abad  keempat. Ia adalah puteri dari raja Dionotus dari Dumnonia di sebelah barat daya Inggris. Wajahnya sangat cantik jelita hingga membuat banyak pemuda tertarik padanya.
Suatu ketika seorang gubernur kafir yang sangat berkuasa bernama Conan Meriadoc dari Armorica meminang Ursula untuk dijadikan isterinya.  Pinangan ini ditolak Ursula dengan tegas karena ia telah berkaul untuk menjalani hidup suci.  Untuk menghindarkan diri dari Gubernur kafir ini, Ursula bersama dengan 11.000 orang dayang-dayang pengiringnya kemudian berlayar untuk berziarah ke daratan Eropa.  Jumlah 11.000 orang dayang-dayang yang tidak logis ini diduga akibat salah pengutipan angka 11M yang sebenarnya menunjukkan 11 Martir; tetapi penyalin menulisnya sebagai jumlah dalam angka Romawi (M = 1000).  
Setelah lama berlayar, mereka berlabuh disebuah kota pelabuhan yang tidak diketahui namanya (sumber yang ada hanya menyebutkan : Pelabuhan di Galia),  lalu melanjutkan perjalanan ziarah mereka melewati kota Cologne. Namun kota itu kemudian diserang dan dikuasai bangsa Hun. Santa Ursula bersama para dayangnya ditangkap oleh tentara Hun. Mereka dipaksa untuk menyangkal imannya dan hendak dijadikan sebagai budak seks. Dengan gigih Santa Ursula dan para pengiringnya mati-matian membela iman dan kesucian mereka.  Karena itu mereka lalu dianiaya dan disiksa sampai mati. Dari lukisan-lukisan tua tentang kemartiran mereka ini, digambarkan banyak perempuan yang tewas dengan berbagai cara yang mengerikan. Jenazah para martir kudus ini akhirnya dimakamkan oleh orang-orang Kristen yang ada di sana.
Nilai historis  dari kisah ini sangat lemah. Namun hal itu bukanlah yang terpenting. Kepahlawanannya dalam membela iman dan mempertahankan kesuciannya-lah yang  membuat Santa Ursula dihormati  Gereja sebagai orang kudus.  
Pada tahun 1155,  orang menemukan relikwinya di sebuah kuburan dari abad ke-4  di dekat gereja Cologne (sekarang Koln – Jerman).  Saat ini ditempat itu berdiri megah Basilika Santa Ursula Koln – Jerman.  Dalam basilika ini pula disemayamkan relikwi santa Ursula dan para pengiringnya dalam sebuah ruangan yang disebut The Golden Chamber.
Pada tanggal 25 November 1536 di Italia, Santa Angela Merici mendirikan sebuah biara susteran yang diserahkan dalam perlindungan Santa Ursula.  Biara ini disebut Ordo Santa Ursula (OSU) dan kini telah tersebar di berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment