Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, October 19, 2018

Santa Irene

diambil dari http://katakombe.org/para-kudus Hits8279 Diterbitkan08 Agustus 2014 Diperbaharui04 April 2017

  • Perayaan
    20 Oktober
  • Lahir
    Sekitar tahun 635
  • Kota asal
    Tomar, Estremadura, Portugal
  • Wafat
    Ditusuk dengan pedang pada Tahun 653 di Scalabris (Santarém), Portugal
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org
Santa Irene adalah seorang biarawati dari Portugal yang hidup pada awal abad ke-7. Legenda mengatakan bahwa ia lahir di kota Nabância, (sekarang bernama Tomar) Portugal. Ia dilahirkan dalam sebuah keluarga yang cukup berpengaruh. Disebutkan bahwa Irene adalah seorang wanita yang sangat cantik dan elok parasnya. Kedua orang tuanya, yang merasa perlu untuk melindunginya, mengirimnya ke sekolah biara dan mendatangkan guru privat baginya. Irene hampir tidak pernah meninggalkan rumahnya. Satu-satunya saat ia berada diluar rumah adalah ketika ia menghadiri Misa kudus di Gereja. Namun khabar tentang kecantikannya tetap menyebar diseantero kota dan banyak pemuda ingin mempersuntingnya.
Suatu saat seorang bangsawan muda bernama Britaldo, yang kebetulan pernah melihat Irene dalam sebuah acara, terpesona akan kecantikan Irene; seketika Britald jatuh cinta padanya. Sejak saat itu setiap kali Irene meninggalkan rumah untuk pergi ke gereja, Britaldo akan selalu mengikutinya. Akhirnya Britaldo pun melamarnya. Namun Irene menolaknya dan dengan tegas mengatakan bahwa ia telah berkaul untuk mempersembahkan dirinya kepada Yesus dan menjadi seorang biarawati.

Beberapa pemuda lain juga datang melamarnya, namun Irene lebih memilih untuk masuk biara dan menjadi seorang biarawati. Sakit hati dan kecewa, seorang diantara para pelamar itu menyebarkan fitnah bahwa Irene telah berbuat mesum dan tidak perawan lagi. Berita fitnah ini pun dengan segera menyebar disekitar kota dan membuat Britaldo, pemuda bangsawan yang masih sakit hati atas penolakkan Irene, menjadi marah. Ia menyewa seorang pembunuh bayaran untuk membunuh suster Irene. Jadi, ketika suster Irene pulang dari pelayanannya mengunjungi seorang tua yang cacat, pembunuh itu mendekatinya dari belakang dan menikamnya dengan pedang hingga ia tewas seketika. Tubuh Irene lalu dibuang ke sungai Nabao, yang mengalir menuju Sungai Tagus melewati kota Scalabis.
Para biarawati yang lain terus mencari Irene tetapi mereka tidak menemukannya. Suatu malam seorang nelayan disilaukan matanya oleh sinar ajaib yang muncul dari dasar sungai didekat kota Scalabis. Berkat sinar itulah, mayat Irene yang masih utuh dapat diketemukan. Jenazahnya yang masih memancarkan sinar berkilauan itu kemudian dibawa untuk dimakamkan dengan layak.
Kultus kesucian biarawati Irene kemudian menyebar. Banyak mujizat terjadi lewat perantaraannya. umat Portugal sangat menghormati perawan suci ini.  Begitu besar penghormatan baginya sampai nama kota Scalabis kemudian diubah sesuai dengan namanya : Santarém ("Saint Irene").
 Sumber : Katakombe.OrgSAN

0 comments:

Post a Comment