Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, October 21, 2018

Percikan Nas Senin, 22 Oktober 2018

St. Yohanes Paulus II
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Ef. 2:1-10; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 12: 13-21. BcO Sir. 27:22-28:7

Nas Injil:
13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." 14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" 15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." 16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. 18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Percikan Nas:
Sering kita liat demo-demo yang sangat besar. Ribuan orang berkumpul. Yang terbayang dalam diriku berapa ongkos yang dikeluarkan? Kalau kita mengumpulkan umat saja tidak sedikit biaya konsumsi yang kita keluarkan. Dari mana biaya itu didapat? Adakah sponsornya? Kalau ada mengapa mereka mensponsori itu?
Banyak pertanyaan yang bisa kita ajukan. Namun kadang terlintas pikiran ada orang-orang yang merasa kehilangan kemudahan mendapatkan uang pingin mengubah penguasa yang menghambat mereka. Membiayai gerakan toh sama ongkosnya dengan membiayai promosi. Membiayai itu dirasa bisa lebih efektif untuk mencapai tujuannya memperlancar usaha dan rejekinya.
Tuhan mengingatkan kita, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu” (Luk 12:15). Tuhan mengingatkan bukan harta yang tidak menjamin hidup mati kita. Tamak harta mematikan hidup kita.

Doa:
Tuhan jagailah diriku dari ketamakan.  Engkaulah yang menjaga hidupku bukan harta. Semoga orang-orang pun tidak tamak. Semoga mereka pun memikirkan kebaikan banyak orang dan bangsa. Amin.

Tamak

Oktober adalah Bulan Rosario
(goeng).

0 comments:

Post a Comment