Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, October 25, 2013

MBOTEN SAH HA HA HE HE, NGGIH



Sebagai orang-orang yang berada di rumah tua, Rama -rama Komunitas Domus Pacis sungguh senang dan bahagia bila mendapatkan kunjungan. Walaupun yang biasa aktif menyambut hanya tiga rama (Rama Yadi, Rama Harto, dan Rama Bambang) dan kadang ditambah Rama Tri Wahyono bila sedang terasa segar, para tamu juga tampak gembira sekali. Untuk kunjungan hari Minggu Rama Agoeng memang kerap tak dapat ikut menyambut, karena biasa berkarya di luar Domus Pacis. Rama Harjaya jelas sudah tidak dapat melakukan komunikasi karena tak ada memori akibat pengapuran pembuluh otak. Rama Joko biasa harus berada di kamar karena harus berada dalam ruang dengan suhu tertentu.

Akan tetapi rencana kunjungan yang akan terjadi pada besok 27 Oktober 2013 cukup membuat Rama Yadi, Rama Bambang, dan Rama Agoeng agak kebingungan. Ini menyangkut ibu-ibu dari Paroki Wedi yang akan datang untuk kerja bakti dan kunjungan. "Njenengan sesuk mlebet mboten?" (Besok Anda masuk tidak?) tanya Rama Agoeng kepada Pak Tukiran, karyawan Domus Pacis, ketika sedang makan pagi hari ini Sabtu 26 Oktober 2013. Pak Tukiran langsung menjawab "Kula saget mlebet, rama" (Saya dapat masuk, rama). Dan Rama Agoeng pun memberikan arahan "Sesuk kerjabaktine reresik cendhela mawon" (Besuk mereka dalam kerja bakti diminta membersihkan semua jendela saja). "Nek kebon pun ketok rapi tergarap" (Kalau kebon tampak sudah rapi dan tergarap) tambah Rama Agoeng yang juga memberi informasi "Kula, Rama Yadi, lan Rama Bambang kesah. Sing rembugan Rama Joko" (Saya, Rama Yadi, dan Rama  Bambang pergi. Yang berhubungan dengan telepon Rama Joko).

Rama Bambang diam saja. Sebenarnya Rama Bambang sudah membuat kesepakatan dengan Rama Yadi pada pagi ini. Rama Bambang memang akan menghadiri Pesta Emas Paroki Baciro, karena sebagai umat Katolik dibesarkan di paroki ini. Sementara itu Rama Yadi memang amat sibuk. Sabtu 26 Oktober sore jam 16.00 misa di Kemiren, Paroki Salam, yang diteruskan ke salah satu wilayah Paroki Klepu pada jam 20.00. Besok Minggu 27 Oktober Rama Yadi harus di gereja Minomartani untuk menerimakan Salramen Baptis Bayi.  "Sesuk nek Rama Joko saget miyos nampi tamu, kula langsung kesah. Nanging yen kados adat saben ing kamar, kula siap ngantos njenengan rawuh. Bar baptisan njenengan langsung kondur mboten sah ha ha he he, nggih" (Besok kalau Rama Joko dapat keluar menerima tamu, saya langsung pergi. Tetapi kalau seperti biasa harus berada di kamar, saya akan siap hingga Anda datang. Tetapi sesudah selesai baptisan Rama langsung pulang tidak usah omong-omong dan makan-makan, ya) kata Rama Bambang ke Rama Yadi sebelum Rama Agoeng datang di meja makan. "Oke, kula tak mboten ha ha he he" (Oke, saya tak akan ikut omong-omong dan makan-makan) jawab Rama Yadi pagi tadi.

0 comments:

Post a Comment