Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, October 23, 2013

WIS RA ISA DIGUNAKKE?


Kalau ini kisah yang cukup membuat prihatin. Kemarin siang, Rabu 23 Oktober 2013, ketika masuk di kamar makan tiba-tiba Rama Tri Wahyono berkata "Saiki aku wis ora isa digunakke" (Sekarang aku sudah tak dapat dimanfaatkan). "Ya nulis-nulis neng kamar" (Ya membuat tulisan-tulisan di kamar) sahut Rama Agoeng. Selain dulu sebagai pelukis dan pemahat, Rama Tri dulu juga mampu membuat novel. Terhadap kata-kata Rama Agoeng beliau berkata "Ora isa je" (Aku tidak dapat). Rama Bambang menimpali "Soale tanganmu kiwa tengen saiki wis lemah, ya?" (Soalnya kedua tanganmu sekarang sudah lemah, ya?). Rama Tri mengiyakan.

Karena merasa berhasil memberdayakan Rama Harto yang juga menderita kelemahan fisik, Rama Bambang membuat usul "Nek ana kunjungan-kunjungan kae kowe tampila. Dhek ana kunjungan tamu ibu-ibu Medari, Rama Harto tampil khusus. Aku sing memandu sehingga terjadi tanya jawab gayeng antara wong-wong ro Rama Harto" (Kalau ada kunjungan sebaiknya kamu ikut tampil. Ketika ibu-ibu Medari berkunjung, Rama Harto tampil khusus. Aku memandu sehingga terjadi tanya jawab meriah antara orang-orang dan Rama Harto). "Enggih, nyenengke. Kula remen nek acarane kaya ngaten nika" (Ya, menyenangkan. Saya senang kalau acaranya seperti itu) sambung Rama Harto. "Mulane nek ana tamu aja turu. Apa meneh terus muni 'Kok ora ngandhani'" (Maka kalau ada tamu jangan tidur. Apa lagi terus bilang "Kok tidak kasih tahu') Rama Yadi memberi nasehat. Semua tertawa terbahak-bahak. Rama Tri memang sudah kerap lupa terhadap banyak hal.

Yang jelas, Rama Tri memang menderita sroke dua kali dan masih ditambah kadar gula darah tinggi. Kondisi lemah fisik membuatnya sulit beraktivitas. Padahal dulu beliau amat enerjik dan biasa pergi ke sana-sini. "Saiki isaku mung mangan karo tura-turu" (Sekarang aku hanya makan dan tidur dan tidur) kata Rama Tri. Keadaan seperti ini tentu juga berpengaruh pada keadaan batin mudah sensitif. Kematian salah satu adiknya juga membuat beliau mengalami kesusahan dan sering duduk merenung di kebun. Kadang beliau bertanya "Apa aku ya meh mati, ya?" (Apa aku juga hampir mati?). Pagi subuh tadi, Kamis 24 Oktober 2013, dalam sharing renungan Kitab Suci, Rama Bambang berkata kepada Rama Agoeng lewat BBM "Kita kedah doa khusus kangge Rama Tri" (Kita harus berdoa khusus bagi Rama Tri) yang dijawab oleh Rama Agoeng juga lewat BBM "Sarujuk" (Setuju).

0 comments:

Post a Comment