Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, October 22, 2013

MENGUSIR KEGELAPAN (Sajian 8)


Kolom "Pastoral Ketuaan" untuk beberapa hari ini akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Menjadi Berbuah

Apakah kesaksian dari Roh? Roh akan memberi kesaksian akan kasih Allah yang tak bersyarat yang disediakan bagi kita melalui Yesus. Kasih Ilahi ini, manakala terwujud di dalam struktur-struktur dunia, adalah terang di dalam kegelapan. Suatu terang yang tak dapat diterima oleh kegelapan. Kasih Ilahi Allah menyatakan kepada kita bahwa keberbuahan lebih penting ketimbang kesuksesan, bahwa kasih Allah lebih penting ketimbangan pujian-pujian dari masyarakat, bahwa komunitas lebih penting ketimbang dari individualisme, dan belarasa lebih penting ketimbang dari persaingan. Pendeknya, terang Roh menyatakan kepada kita bahwa kasih menaklukkan semua ketakutan. Namun dunia menguasai lewat rasa takut. Tanpa ketakutan dunia tidak tahu bagaimana mengontrol dan memerintah.
Kesaksian Roh mengancam dunia. Tak mengherankan bahwa orang manapun yang bersaksi bersama Roh menjadi ancaman bagi dunia. Karena itu Yesus meramalkan, " ..... akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku." (Yohanes 16:2-3)
Kata-kata ini menjadi sangat relevan di saat-saat ini. Jikalau kita tidak hidup dalam persekutuan yang mendalam dengan Allah - yaitu, dengan Roh Yesus di dalam diri kita - maka agama dengan mudah akan menjadi alat keinginan kita untuk sukses, masyhur, dan menjadi bintang. Dari tempat itu kita mau "membunuh" siapa saja yang menghalangi jalan kita untuk mencapai tujuan. Tragedinya adalah bahwa dengan cepat kita benar-benar meyakini dalam diri kita sendiri bahwa kita melakukan pembunuhan dalam nama Allah.
dari Sabbatical Jorney

0 comments:

Post a Comment