Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, October 20, 2013

UNTUK APA SANGKAR BESAR?


Ini peristiwa kecil yang terjadi pada tanggal 10 Oktober 2013. Mas Handoko mengantar Rama Bambang ke Gondang untuk memimpin misa arwah. Ini adalah kali kedua beliau mengemudikan mobil Grand Max milik Domus Pacis untuk mengantar Rama Bambang. Yang pertama kali terjadi pada 12 September 2013 ketika Rama Bambang ke Wonosari untuk peringatan 100 hari wafat ibunya. Namun demikian untuk acara ke Gondang ini adalah pertama kali Mas Handoko menjalankan giliran Paguyuban Santo Barnabas Relawan Sopir. Paguyuban ini terdiri dari beberapa bapak yang merelakan diri mengantar Rama Domus yang akan bebepergian dengan mobil.

"Rama, kurungan gedhe ngandhap kantor Komsos nika ajeng ngge ngingu napa?" (Rama, sangkar besar bawah kantor Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Semarang itu akan dipakai memelihara apa?) tanya Mas Handoko dalam perjalanan. Rama Bambang agak kebingungan dengan pertanyaan itu dan hanya ganti bertanya "Kurungan sing pundi, ta?" (Sangkar yang mana, ta?). "Nika lho, sing ngangge strimin" (Itu lho yang separo dinding atasnya pakai kawat strimin) Mas Handoko menjelaskan. "Oooooo ..... Itu, ta?" ucap Rama Bambang sambil tertawa ngakak. Mas Handoko keheranan dan malah berkata "Napa mangke ajeng ngge ngingu manuk khusus?" (Apa akan dipakai untuk memelihara burung aneh?). Akhirnya Rama Bambang berkata "Niku bangunan ngge kamar cuci. Bertaun-taun nganti sakniki le umbah-umbah rak ngenggeni  salah satu kamar Domus. Sakniki mung onten satu kamar kosong. Liyane pun kanggo. Kamangka Domus rak wiwit digelemi rama-rama sepuh utawi gerah. Kadhang kala nggih onten tamu sing nginep" (Itu adalah bangunan untuk kamar cuci. Bertahun-tahun hingga kini pekerjaan mencuci memakai salah satu kamar. Kini hanya ada satu kamar kosong. Yang lain sudah terpakai. Padahal Domus mulai diminati rama-rama tua atau yang sakit. Tamu pun ada yang sering menginap). Reaksi Mas Handoko hanya "Oooooo .... takkira nggo manuk" (Ooooo .... saya kira untuk burung).

0 comments:

Post a Comment