Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, October 22, 2013

Sabda Hidup


Rabu, 23 Oktober 2013
Yohanes dr Kapestrano, Gulielmus, Erem & Yohanes Bono, Ursulin dr Valenciennes
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6,7-8; Luk. 12:39-48

Lukas 12:39-48
12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."
12:41 Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?"
12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
12:46 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."


Renungan
Suatu kali seorang kenalan bercerita bahwa dulu waktu kecil dia sering dipukul ayahnya. Segala kata yang diucapkan selalu saja dianggap salah. Segala perbuatan yang dilakukan tidak pernah lepas dari celaan. Ia pun kemudian mencari apa yang sebenarnya dimaui ayahnya. Satu dua masa ia berhasil melepaskan diri dari kesalahan dan celaan. Ia pun makin hari makin bisa menyesuaikan diri dengan ayahnya dan sekarang ini dia dekat dengan ayahnya.
Yah memang supaya tidak menghasilkan banyak pukulan dan hukuman kita perlu mengenal sungguh apa yang dimaui ortu, pimpinan dll (bdk ay.48). Tentu saya tidak ingin mengajak anda semua menjadi ABS (Asal Bapak Senang), namun saya terkesan dengan ayat tersebut dan merasa bahwa dibutuhkan ketrampilan di dalam hidup. Hidup akan bertuah kalau mampu mengenal medan yang dihadapi. Kita perlu belajar terus penyelarasan diri dengan situasi yang ada. Tp ini bukan berarti tidak boleh berbeda. Perbedaan adalah kenyataan dasariah setiap manusia. Kita tidak perlu menabrakkan perbedaan yang ada. Namun ketika kita mau membangun suatu harmoni dengan lingkungan kita maka kita pun mampu menjadikan perbedaan sebagai potensi untuk berkembang bersama dengan lebih baik.

Kontemplasi
Bayangkan dirimu kala berusaha menyampaikan suatu pandangan, sikap dll yang berbeda namun diterima oleh kawan bicaramu dan menghasilkan banyak berkat.

Refleksi
Tulislah mengolah kemampuan membangun suatu harmoni dari perbedaan2 yang ada.

Doa
Tuhan semoga aku mampu menyelaraskan diri dengan rencanaMu, mengenal lebih baik maksud dari orang tua, pimpinan maupun anggota demi tercapainya suatu harmoni yang menghadirkan berkat, bukan pukulan. Amin.

Perutusan
Aku terus menerus belajar mengenali situasi dan pola pikir serta perilaku di sekitarku.

0 comments:

Post a Comment