Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, February 8, 2017

Lamunan Pekan Biasa V

Kamis, 9 Februari 2017

Markus 7:24-30

7:24. Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, semua orang harus dipandang memiliki kesamaan martabat. Siapapun orang harus dihargai sebagai manusia.
  • Tampaknya, makin demokratis sebuah negara, makin berhargalah nilai orang sekalipun hanya seorang diri. Semua tata perundangan menjadi perlindungan hukum sehingga setiap orang memiliki kedudukan sama.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekuat apapun tata peraturan melindungi hak asasi manusia, kesejatian martabat manusia tidak dilandasi oleh hukum dan undang-undang serta kebaikan masyarakat tetapi justru oleh sikap seseorang yang berani kehilangan martabat atau harga diri karena memperjuangkan kebaikan orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati kehormatan seseorang justru datang dari keberanian kehilangan kehormatan karena berbelarasa pada yang menderita.
Ah, pada jaman kini yang membuat kehormatan adalah kekayaan.

0 comments:

Post a Comment