Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, February 16, 2017

Sabda Hidup


Sabtu, 18 Februari 2017
Fransiskus Regis Clet di Tiongkok
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Ibr. 11:1-7; Mzm. 145:2-3,4-5,10-11; Mrk. 9:2-13. BcO1Kor 10:1-14

Markus 9:2-13:
2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, 3 dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. 4 Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. 5 Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." 6 Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. 7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." 8 Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. 9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. 10 Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." 11 Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?" 12 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? 13 Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia."

Renungan:
Dalam hidup kita pasti ada masa-masa istimewa yang selalu terkenang. Seorang anak terkenang nyawanya terselamatkan karena kesigapan ayahnya. Seorang murid bisa bangkit dan sukses karena kalimat guru yang menggetarkan hati dan hidupnya. Seorang saudara yang merasa ditolong dari keterpurukannya.
Para murid mempunyai pengalaman istimewa kala Yesus bertransfigurasi. Wajah-Nya bersinar. Pakaian-Nya berkilau-kilauan. Situasi itu membuat mereka terkagum-kagum penuh pesona. Mereka mengalami Tuhan yang mengunjungi.
Pengalaman istimewa sungguh bisa menjadi penyemangat hidup kita. Ia sungguh akan menggerakkan. Setiap orang pasti mempunyai pengalaman tersebut. Maka marilah kita temukan pengalaman istimewa kita masing-masing. Kita jadikan pengalaman itu sebagai daya dalam peziarahan hidup kita.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu pada pengalaman istimewamu.

Refleksi:
Apa pengalaman istimewamu?

Doa:
Tuhan terimakasih atas keistimewaan yang telah Kauberikan. Semoga dalam hidup harianku aku pun bisa memberikan keistimewaan. Amin.

Perutusan:
Aku akan merasakan bahwa hidupku hari ini istimewa. -nasp-

0 comments:

Post a Comment