Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, February 14, 2017

Sabda Hidup



Kamis, 16  Februari 2017
Simon drCascia
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Kej. 9:1-13; Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23; Mrk. 8:27-33. BcO1Kor 9:1-18

Markus 8:27-33:
27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" 28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." 29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" 30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia. 31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. 32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. 33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Renungan:
Semakin dekat relasi semakin mengenal siapa orang yang kita temui. Kepada mereka yang dekat kita lebih mudah memberikan penilaian. Penilaian yang kita berikan pun penilaian yang mendalam dan sangat mendekati dengan gambaran pribadi yang kita nilai.
Orang-orang mengenal Yesus dengan memperbandingkan-Nya dengan tokoh lain. Ia pun lalu bertanya kepada para murid-Nya, orang-orang yang dekat dengan diri-Nya. Maka Petrus pun menjawab, “Engkau adalah Mesias!” (Mrk 8:29). Ia mengenal Yesus sebagai Mesias, walau masih terbatas mesias sebagaimana umumnya.
Rasanya kita pun layak mengenal lebih dekat orang-orang di sekitar kita. Hal ini akan lebih membantu kita dalam menata sikap yang patut kita ambil. Memang mungkin sikap kita masih belum pas, seperti Petrus, namun pengenalan tersebut akan membantu penemuan sikap yang pas. Selamat bersahabat.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan dirimu bertemu sahabatmu. Tanyakan siapa dirimu menurut mereka.

Refleksi:
Siapa dirimu menurut orang-orang di sekitarmu?

Doa:
Tuhan bantulah aku untuk mengenali sesamaku dengan baik. Semoga aku pun bisa hadir di hadapannya selaras dengan perutusan-Mu. Amin.

Perutusan:
Aku akan berusaha mengenali sesamaku dengan baik. -nasp-

0 comments:

Post a Comment