Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, February 2, 2017

Sabda Hidup


Jumat, 03 Februari 2017
Blasius, Ansgarius
warna liturgi Hijau 
Bacaan
14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." 15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." 16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." 17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" 19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untukmembunuh dia, tetapi tidak dapat, 20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. 22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", 23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" 24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" 25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.

Renungan:
Orang yang bingung bisa terpancing untuk melakukan tindakan yang tak terkendali. Mereka khawatir apa yang disembunyikan, yang ditutupi akan terbuka, mereka takut akan diturunkan dan tidak mendapatkan kuasa lagi maka mereka akan berusaha menyingkirkan orang yang akan membongkar kedoknya dan mengganggu kekuasaannya.
Herodes kebingungan dengan kehadiran Yesus. Ia menduga Yesus adalah Yohanes yang ia kagumi sekaligus ia benci. Yohanes yang telah ia penggal kepalanya. Ia resah “Yohanes yang bangkit” itu akan membuka kedoknya dan membalas dendam. Ia pun ingin menyingkirkannya.
Kuasa memang memungkinkan seseorang berbuat macam-macam. Kala kuasa itu mulai menghilang maka ia akan mencari cara agar keburukannya selama berkuasa tak tercium. Aneka benteng akan dibangun. Aneka usaha untuk menghalangi yang berkuasa akan dibuat. Seringkali tindakan yang dilandasi kebingungan akan ngawur. Maka rasanya ketika berkuasa gunakan kekuasaan bukan untuk kepentingan sendiri. Gunakan kekuasaan untum kesejahteraan rakyat.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Lihatlah para mantan penguasa di negeri ini.

Refleksi:
Tulislah bagaimana menjaga amanah kekuasaan yang diberikan kepada kita.

Doa:
Tuhan jagailah para pemimpin kami supaya mereka sungguh mempertanggungjawabkan kekuasaannya untuk kebaikan rakyat. Buatlah para mantan pemimpin legawa membiarkan penggantinya berkuasa. Amin.

Perutusan:
Aku akan mempertanggungjawabkan kekuasaan yang diberikan padaku untuk kebaikan bersama. -nasp-

0 comments:

Post a Comment