Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, February 5, 2017

Sabda Hidup



Sabda Hidup
Senin, 6 Februari 2017
Peringatan Wajib St. Paulus Miki
warna liturgi Merah
Bacaan
Kej. 1:1-19; Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,35c; Mrk. 6:53-56. BcO1Kor 1:18-31

Markus 6:53-56:
53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. 54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. 55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. 56 Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Renungan:
Dalam masa kampanye keberadaan para calon kepala daerah selalu disertai oleh para pendukungnya. Di mana pun mereka berada di situ pasti berkumpul para pendukungnya. Ada yang datang karena inisiatif sendiri. Ada pula yang diajak datang. Ada juga datang karena disetting. Yang pasti harus ada orang ketika sang calon berkunjung. Malu dong kalau sampai tidak ada orang di sekitarnya.
Yesus mempunyai hobi berkeliling. Ia selalu blusukan. Pada saat berkeliling Ia selalu mengajar dan menyembuhkan orang-orang sakit. Maka ketika Ia datang ke suatu tempat, orang-orangpun datang mengerumuni-Nya tanpa ada yang menyeting. “Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja” (Mrk 6:56).
Ketika orang sungguh dipercaya maka orang-orang pun akan mendatanginya tanpa harus dikomando. Bahkan mereka tidak sekedar datang tapi juga membawa banyak hal sebagai wujud dukungan yang dipercaya. Sebaliknya kepada yang tak dipercaya ia akan terpaksa menemui dan berpura-pura baik, sokur-sokur bisa mengambil apa yang dibawa. Membangun kepercayaan orang bukan dengan sekedar kata dan retorika. Kepercayaan orang bisa bertumbuh karena perbuatan-perbuatan baik yang telah kita lakukan dan kebenaran kata yang kita ucapkan. Maka bersama Yesus kita tunjukkan kata-kata yang benar dan perbuatan-perbuatan baik kita.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Mrk 6:53-56. Bandingkan dengan pengalamanmu.

Refleksi:
Bagaimana bisa menghadirkan kata dan perbuatan baik?

Doa:
Tuhan semoga kami sungguh bisa memilih siapa orang yang tulus melayani untuk menjadi pemimpin kami. Semoga orang-orang pun tidak terjebak oleh kata dan retorika. Amin.

Perutusan:
Aku akan menjaga kata dan perbuatanku serta memilih orang yang tepat untuk menjadi pemimpinku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment