Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, March 10, 2017

Sabda Hidup



Sabtu, 11 Maret 2017
Hari biasa Pekan I Prapaskah
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Ul. 26:16-19; Mzm. 119:1-2,4-5,7-8; Mat. 5:43-48. BcO Ul 16:1-17

Matius 5:43-48:
43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Renungan:
Kita sering menemukan kisah dendam dalam alur cerita suatu film, sinetron maupun drama. Dendam itu menjadi bumbu yang menghidupkan konflik dan garis cerita film tersebut. Kalau kurang itu cerita menjadi datar dan tidak menarik. Namun adanya kisah itu membuat kisah mecengangkan dan tidak jarang menggerus emosi.
Tuhan mengajak kita untuk hidup secara berbeda. “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 543-44). Mencintai tidak cukup hanya mencintai mereka yang mencintai kita tapi juga mencintai musuh kita.
Tidaklah mudah mencintai musuh, butuh kerendahan hati yang memadai. Kemampuan mencintai musuh adalah rahmat. Maka kalau kita belum bisa melakukannya kita memohon kepada Tuhan agar memberikan rahmat tersebut.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan orang yang sulit kauampuni. Mohonlah rahmat untuk mengampuninya.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu untuk mencintai musuh.

Doa:
Tuhan anugerahilah aku dengan rahmat mengampuni. Semoga aku bisa mencintai semua orang termasuk mereka yang memusuhiku. Amin.

Perutusan:
Aku akan mencintai semua orang termasuk musuhku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment