Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, March 4, 2017

Sabda Hidup



Sabda Hidup
Minggu, 05 Maret 2017
HARI MINGGU PRAPASKAH I
warna liturgi Ungu                            
Bacaan
Kej. 2:7-9; 3:1-7; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; Rm. 5:12-19; Mat. 4:1-11.BcoUl 6:4-25

Matius 4:1-11:
1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. 2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. 3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." 4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." 5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,  6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." 7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" 8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, 9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." 10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" 11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

Renungan:
Tantangan hidup manusia itu semakin meningkat. Godaan yang dihadapi pun semakin berat. Kala seseorang semakin mendekat Tuhan maka setanpun semakin gigih untuk menggagalkannya. Cara yang dipakai setan pun semakin halus dan terkesan sebagai cara Tuhan.
Yesus mendapat godaan dari setan. Godaan berawal dari nafsu duniawi, makanan, meningkat pada sikap tak bertanggungjawab hingga menghalalkan segala cara demi kekuasaan. Namun Tuhan sadar akan godaan tersebut. Ia mengandalkan sabda Tuhan untuk mengusir semua godaan tersebut.
Semakin tinggi jabatan seseorang semakin bervariatif dan berat godaan yang akan dihadapi. Mereka yang kuat pun bisa jatuh apalagi yang tidak biasa menyingkirkan godaan. Maka rasanya pegangan pada sabda Tuhan akan menjadi kunci bagi langkah yang akan kita ambil. Bersama itu kita bisa memilah mana yang akan kita lalui dan singkiri.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Mat 4:1-11. Bandingkan dengan pengalamanmu.

Refleksi:
Bagaimana mengenali godaan?

Doa:
Tuhan semoga aku selalu waspada dan awas dengan godaan-godaan di sekitarku. Jangan biarkan diriku terperangkap oleh godaan setan. Amin.

Perutusan:
Aku akan awas dan waspada mengenali godaan-godaan di sekitarku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment