Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, March 20, 2017

Sabda Hidup


Selasa, 21 Maret 2017
Perpindahan Relikui St. Benediktus
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Dan. 3:25,34-43; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 18:21-35. BcO Ibr 3:1-19

Matius 18:21-35:
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Renungan:
Mengampuni menjadi salah satu ajaran utama dalam dunia para pengikut Kristus. Yesus selalu meminta kita untuk mengampuni. Berkali-kali Ia mengatakan itu. Mengampuni, mengampuni dan mengampuni. “Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” (Mat 18:22).
Tuhan kita pun datang ke dunia untuk mengampuni manusia yang berdosa. Ia hadir untuk membawa kesembuhan kepada yang sakit. Membebaskan mereka yang terbelenggu dosa. Membebaskan mereka yang dikuasai oleh yang jahat. Pengampunan menjadi kunci kehadiran-Nya.
Kita para murid-Nya diundang untuk juga berbagi pengampunan. Kita dipanggil untuk gampang mengampuni. Mungkin bagi orang tertentu bosen mendengar itu. Tapi gapapa, saya sampaikan sekali lagi: mari kita mudah mengampuni.

Kontemplasi:
Dengarkan dan resapkan sungguh-sungguh Injil Mat 18:21-35.

Refleksi:
Tulislah bagaimana jiwa pengampunanmu.

Doa:
Tuhan kuatkan hatiku. Jadikanlah aku pemurah dalam mengampuni. Amin.

Perutusan:
Aku akan mengampuni yang bersalah kepadaku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment